BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Insiden kebakaran Gedung Telkom — kantor Operator Telkomsel Sumbagut — di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, pada Selasa, 11 Agustus 2020, membuat jaringan putus total hampir di seluruh wilayah di Sumatera.
Sumber bertuahpos.com menyebut hampir 90% warga di Riau mengguna jaringan Telkomsel. Terutama di daerah-daerah pelosok di mana jaringan lain tidak terjangkau, maka 100% orang-orang di sana menggantungkan kebutuhan jaringan mereka kepada provider ini.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, telah membuat jaringan dari operator ini lumpuh total. Situasi semakin urgen di tengah wabah corona, sebab banyak aktivitas penting dilakukan secara virtual. Termasuk kegiatan sekolah para siswa di Pekanbaru.
Para orang tua pengguna fasilitasi IndiHome atau jaringan internet berbayar (WIFI) di Pekanbaru mencemaskan bagaimana anak-anak mereka bisa belajar, pasca-putus total jaringan Telkomsel. Mereka khawatir sekolah anak-anaknya semakin tidak maksimal.
“Anak-anak harus sekolah dan belajar secara virtual di rumah dengan jaringan internet. Sekarang sudah tidak bisa karena seluruh jaringan Telkomsel mati total. Saya harus mengganti SIM card dan tambah biaya. Bagaimana mereka bisa maksimal sekolah,” ungkap Toni, seorang wali murid kepada bertuahpos.com, Rabu, 12 Agutsus 2020 di Pekanbaru.
Dia memiliki 2 anak yang harus bersekolah via virtual. Sejak pandemi COVID-19, jaringan internet fasilitas IndoHome sengaja dipasang untuk memudahkan kegiatan sekolah anak-anaknya. “Sudah pasti mereka (sekolah) tertenggu,” katanya.
Menurutnya, sangat disayangkan sekelas provider besar seperti Telkomsel terganggu jaringannya hanya insiden kantor terbakar. “Kita nggak tahu apa yang terbakar.” Tapi harusnya, peristiwa seperti ini sudah diantisipasi dan menjadi skala prioritas bagi pihak perusahaan, sesuai standar operasional, dengan merujuk terhadap segala kemungkinan.
Kerja Ojol Terganggu
Kerja Ojek Online atau Ojol di Pekanbaru menjadi terganggu akibat putusnya jaringan Telkomsel, pasca-kebakaran Gedung Telkom. Seorang pekerja Ojol Maxim, kepada bertuahpos.com menyebut diantara kesulitan yang mereka alami saat ingin menentukan titik lokasi pasti, untuk menjemput penumpang, atau saat akan mengantarkan barang.
“Saya kalau nelpon pakai Telkomsel. Yang ditelpon juga banyaknya pakai Telkomsel. Sekarang semua jaringan putus. Kerja jadi terganggu,” kata Reza, Selasa, 11 Agustus 2020 di Pekanbaru.
Dia menyebutkan, terhadap pekerja Ojol, masalah putusnya jaringan Telkomsel pastinya sangat menggu pekerjaan mereka. Dia berharap pihak Telkomsel segera menyelesaikan masalah ini.
Pekerja Ojol lain mengatakan, untuk sementara ini, mereka hanya bisa memastikan titik antar-jemput ke pelanggan via chat aplikasi. “Sementara ini cuma itu yang bisa diakali,” kata Roni penyedia jasa Ojol Gojek.
Pelaku Usaha Online Pindah ke Operator Alternatif
Matinya jaringan Telkomsel pasca-kebakaran kantor Pusat Sumbagut di Pekanbaru, membuat pada pelaku usaha online mencari alternatif ke operator lain. Mereka harus tetap jualan via online untuk mencari pemasukan, dan tidak ingin menunggu jaringan Telkomsel pulih, sebab mereka yakin, masalah ini mungkin bakal lama.
“Aku harus tetap memantau Sosmed dan memastikan pesan-pesan order yang masuk dari pelanggan, direspon. Karena selama ini, aku dapat penghasilan dari cara ini,” ujar Dela, seorang penggiat bisnis online di Pekanbaru.
Dia sedikit kecewa pada saat jaringan Telkomsel di Pekanbaru, tiba-tiba mati. Sedangkan chat dan oderan pelanggan masih banyak yang harus dibalas. Gangguan jaringan Telkomsel membuat dia harus pergi ke konter untuk membeli kartu perdana dan mengisi paket data, agar tetap bisa online.
Orang-orang seperti Dela memang tidak bisa menunggu tanpa kepastian. “Aku juga nggak ragu kalau harus pindah operator, kalau memang yang lain lebih baik dari Telkomsel,” ungkapnya kepada bertuahpos.com.
Suha, yang juga menjalani usaha jual-beli hijab dan perlengkapan pashion via Sosmed juga sudah meninggalkan Telkomsel. “Beberapa orderan ter-pending karena jaringan terputus, jadi beli kartu baru yang jaringannya masih bagus,” ungkapnya.
Warga Rela Antre di Konter Demi Pindah Operator
Sejak sore hingga malam — di hari kantor Telkom Sumbagut di Pekanbaru terbakar, warga rela antre dan berdesakan di konter-konter yang menyediakan kartu perdana dan paket data. Antrean ini menandakan bahwa orang-orang telah menjadikan internet sebagai kebutuhan mereka.
Pada sore hari, pantauan bertuahpos.com, di Jalan Durian, Sukajadi, Pekanbaru, terlihat pada pelayan konser sangat sibuk. “Banyak orang cari kartu perdana selain Telkomsel dan mengisi paket data,” kata Sri, seorang karyawan konter di kawasan itu.
Kami tahu ini (janringan Telkomsel mati) akan lama,” kata Heri, seorang warga Pekanbaru yang temui bertuahpos.com, di konter itu, Selasa, 11 Agustus 2020.
Menurutnya jaringan Telkomsel sudah bermasalah sejak beberapa hari lalu. Terutama pada saat malam hari. Pada pukul 14.00 WIB tadi, jaringan Telkomsel mati total di HP-nya, lalu tersebarlah informasi bahwa kantor Telkom yang menjadi pusat perkantoran Operator Telkomsel di Pekanbaru, terbakar. “Tanda jaringan di layar HP langsung silang,” ungkapnya.
Beberapa warga mengakui bahwa mereka harus pindah operator, dan meninggalkan Telkomsel, setelah kejadian ini. “Masa, hanya karena terbakar seluruh jaringan Telkomsel di Pekanbaru jadi down,” ujar, Suliswati, saat ditemui di konter Jalan Durian, Pekanbaru. Dia juga akan pindah ke operator lain untuk smartphone-nya.
Ramainya warga memadati konter, juga terlihat di Jalan Pepaya, Pekanbaru. Mereka silih berganti datang untuk mengganti kartu perdana atau mengisi paket perator lain. Di sekitar kawasan Gobah, Pekanbaru, pemandangan yang sama juga terlibat.
Stok Kartu Perdana Habis
Hingga malam, Selasa 11 Agustus 2020, konter-konter HP masih terus didatangi warga. Mereka rela berdesakan demi mendapatkan kartu layanan telepon dan internet dari provider lain selain Telkomsel. Sejumlah konter juga mengaku jika mereka kehabisan stok. Seperti yang terjadi di konter yang ada di Jalan Sudirman, Pekanbaru.
“Habis, dari tadi banyak yang beli,” ujar Siti, salah satu pemilik konter kepada bertuahpos.com. Sementara, di konter-konter lain yang masih memiliki stok kartu provider lain, terlihat dijejali warga.
“Tak henti-henti orang datang dari siang. Selalu ada antrian untuk membeli kartu telepon dan internet. Ada pembeli yang beruntung karena kartunya sudah langsung aktif, ada juga yang harus daftar sendiri dengan KTP dan KK. Dari siang, antri terus,” kataCici, pemilik konter di Jalan Tanjung Datuk, Pekanbaru.
TelkomGrup Minta Maaf
Mengutip data dari laman resmi Telkomsel, provider terbesar di Indonesia ini (per 2019), telah memiliki pelanggan hingga 168 juta. Sumatera, termasuk di Riau merupakan salah satu daerah dengan tingkat kebutuhan jaringan tertinggi.
Layanan jaringan operator ini sudah masuk hingga ke daerah terpencil, yang tidak dimasuki oleh jaringan operator lain. Perusahaan ini diketahui juga telah mengembangkan banyak produk berupa bisnie digital. Seperti digital advertising, digital lifestyle, mobile financial Services, dan internet of things.
Jumlah pelanggan tentunya saat ini semakin bertambah. Artinya dengan terjadinya peristiwa kebakaran dan gangguan jaringan, maka dalam jumlah banyak pelanggan yang dirugikan. Terutama mereka yang menggantungkan jaringan internet untuk menopang berjalannya bisnis.
Pihak Manajemen TekomGrup menyatakan bahwa layanan operator Telkomsel di wilayah Sumatera bagian Utara dan Tengah mengalami gangguan. Gangguan ini akibat peristiwa terbakarnya Gedung Plasa Telkom, yang menjadi pusat operator Telkomsel di Pekanbaru.
“Akibat dari peristiwa tersebut, layanan Telkomsel khususnya di Wilayah Sumatera bagian Utara dan Tengah mengalami gangguan,” kata Vice President Corporate Communications Telkom, Arif Prabowo dalam keterangan resminya yang diterima bertuahpos.com, Selasa, 11 Agustus 2020.
Dia menambahkan, untuk layanan IndiHome yang tercatu dari STO tersebut yang umumnya pelanggan berlokasi di kota Pekanbaru juga mengalami gangguan. “Saat ini, kami sedang melakukan mitigasi dan proses pemulihan layanan,” kelasnya.
Arif Prabowo di Jakarta mengatakan, terhadap kejadian ini, pihaknya atas nama manajemen TelkomGroup menyampaikan permintaan maaf. “Kami menyampaikan permohonan maaf kepada para pelanggan khususnya yang terdampak atas ketidaknyamanan ini,” jelasnya.
“Disamping itu juga kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pemulihan peristiwa ini serta kepada pelanggan yang senantiasa setia pada layanan TelkomGroup”.
Dalam keterangan itu, Arif juga menyampaikan bahwa peristiwa terbakarnya Sentra Telepon Otomat (STO) Pekanbaru Centrum ini, terjadi sekitar pukul 14.00 WIB dan api sudah berhasil dipadamkan sekitar pukul 15.51 WIB.
Pihak manajemen menegaskan, sejauh ini tidak ada korban jiwa. Penyebab kebakaran masih dalam proses investigasi. (bpc2)