Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Regional Riau dan Kepulauan Riau, Faruq Octobri Qomary kepada bertuahpos.com, Selasa (02/09/2014). Dirinya menyatakan bila titik-titik pendistribusian tak segera membayarnya maka akan menghambat realisasi raskin yang tinggal dua bulan lagi.
“Memang ada beberapa desa/lurah yang ada pada kabupaten/kota belum melunasi hutang Raskin pada Perum Bulog Divre Riau Kepri, dan itu mencapai Rp14,5 miliyar,” ujarnya. Hal Ini tentunya akan berimbas pada pendistribusian Raskin yang menjadi tidak optimal.
Faruq berharap kerja sama yang baik dengan masyarakat dan pemerintah agar dapat melunasi semua hutang raskin yang ada. Saat ini staf Bulog sementara melakukan penagihan ke setiap desa/lurah. Dalam penagihan ini setiap camat diminta untuk membuat peryataan terkait dengan tunggakan yang ada.
Untuk itu Faruq berharap piutang tersebut bisa segera dilunasi pihak kelurahan maupun pemerintah daerah. Sebab bulog tidak bisa melaksanakan pendistribusian jikalau harga tebus raskin tersebut tidak dilunasi.
Masih kata Faruq, pihaknya melalui kepala sub divre sudah berkoordinasi dengan pemerintahan setempat agar segera mungkin meminimalisir utang piutang yang cukup besar itu. “Sehingga nantinya tidak menghambat penyaluran raskin bulan berikutnya. Kalau sudah lunas baru kita bisa mengalokasikan pendistribusian kembali,” harapnya. (riki)
Â