BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Proyek pembangunan rel kereta api jalur Dumai-Bukit Kapur tidak masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) Trans Sumatera. Sehingga menyebabkan proses pembebasan lahan dijalur ini terlambat.
Pemprov Riau sudah melakukan pertemuan dengan Kementerian Perhubungan dan meminta agar jalur ini masuk dalan proyeksi strategis nasional sebab untuk pembangunan rel kereta api di jalur ini sudah selesai tahap sosialisasinya.
“Yang masuk dalan PSN itu hanya jalur Diri, Bengkalis menuju ke Pekanbaru. Sedangkan untuk trase Dumai-Bukit Kapur sudah dilakukan sosialisasi. Makanya kami minta kepada Kemenhub supaya jalur ini juga dimasukkan dalam PSN Trans Sumatera,” kata Asisten II Setdaprov, Masperi, Kamis 22 Maret 2018.
Dia menambahkan, karena tidak masuk dalam PNS maka itu biaya untuk ganti rugi lahan juga tidak masuk. Solusinya dimasukkan dalan APBD murni Kemenhub. Tapi masalahnya anggara di Kemenhub juga dilakukan rasionalisasi. Ada kekurangan sejumlah biaya sekira Rp200 miliar untuk pembebasan lahan di kawasan ini.
“Anggaran Kemenhub yang ada hanya Rp18 miliar. Paling tinggi pun Rp36 miliar, tentu ini tak terpenuhi untuk pembayaran lahan masyarakat yang terkena trase Dumai-Bukit Kapur,” ujarnya.
Untuk pembebasan lahan di trase tersebut, kata Masperi tidak ada persoalan. Bahkan masyarakat sudah mendesak kapan lahan yang sudah diukur dapat dibayar.Â
“Masyarakat sudah menuntut. Kalau terlalu lama dibayar akan dijual ke orang lain. Kalau dijual lagi, tentu ini akan jadi persoalan baru bagi kita. Kita harap akhir tahun ini tuntas, karena akan dimasukkan  di APBN perubahan Kemenhub, sebab di murni anggaran tidak cukup,” kata Masperi. (bpc3)