BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Insiden kecelakaan pada pembangkit listrik PT RPE, anak perusahaan PT RAPP, sejak Rabu (14/3) lalu mengakibatkan seluruh kegiatan operasional PT RAPP terhenti. Bersamaan dengan itu ribuan ikan ditemukan mati serentak di kanal sekitar pengolahan limbah PT RAPP.
Warga menduga kematian ikan tersebut ada kaitannya dengan limbah PT RAPP. Namun sejauh ini pihak terkait masih melakukan penyelidikan.
Djarot Handoko, Corporate Communications PT RAPP, kepada bertuahpos.com Jumat (16/3/2018), membenarkan terhentinya seluruh kegiatan RAPP tersebut.
“Sejak terjadinya gangguan pada pembangkit listrik pada rabu (14/3) sore lalu dan terputusnya suplai listrik, otomatis menghentikan seluruh kegiatan operasional di pabrik PT RAPP,” ujarnya.
Dikatakannya, terhentinya aktifitas di pabrik tentu saja juga menghentikan proses di instalasi pengolahan air limbah (IPAL), sehingga air yang biasanya mengalir ke kanal outlet juga terhenti, hal ini berakibat pada penurunan debit air di kanal outlet tersebut.
Baca:
Ini Kronologis Kecelakaan Pembangkit Listrik PT RAPP yang Beredar
Tiga Korban Kecelakaan Pembangkit Listrik di PT RAPP Dirawat di Rumah Sakit Santa Maria
Penurunan debit atau volume air tersebut, lanjutnya, mengakibatkan berkurangnya kandungan oksigen pada kanal outlet yang berpengaruh terhadap biota ikan di kanal tersebut.
PT RAPP menurut Djarot, memiliki komitmen yang kuat dalam melakukan pemantauan dan pengawasan sistem pengolahan limbah secara berkala. Pengawasan ekstra terus dilakukan di kanal outlet, guna memastikan kualitas air masih berada dalam batas baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Perusahaan juga melakukan koordinasi intensif dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pelalawan, terkait hal ini. Â
Saat ini menurutnya, perusahaan juga terus berusaha semaksimal mungkin agar pembangkit listrik dapat segera normal kembali dalam waktu dekat.***(bpc17)