BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Seorang pakar transportasi angkat bicara terkait kebijakan larangan siswa membawa kendaraan sendiri ke sekolah, mulai 1 April 2018 mendatang.
Fery Anto, salah seorang pakar transportasi kepada bertuahpos.com, Selasa 6 Maret 2018, mengatakan hingga kini belum ada insentif yang didapat siswa-siswi dari pemerintah terkait kebijakan tersebut.
“Kita belum melihat insentif apa yang akan diberikan kepada pelajar yang akan dibatasi dalam menggunakan kendaraan bermotor ke sekolah,” ujar Fery.
Menurut pria asal Jakarta ini, pemerintah saat ini selalu menggunakan pola lama dalam mengambil kebijakan.
“Seperti bisanya, pemerintah masih terbawa pola lama. Dimana kebijakan disinsentif yang diterapkan masih belum dibarengi dengan kebijakan insentif,” keluh Fery.
Fery menambahkan, perlu diberikan solusi yang bijak dalam menanggapi kebijakan larangan siswa membawa kendaraan sekolah. Misalnya saja di beberpa kota besar lainnya yang mana pemerintah kabupaten/kota atau korporasi telah banyak menyediakan sarana bus sekolah.
“Bagaimana di Riau? Belum banyak kita lihat,” cetus Fery.
Baca:
Siswa Dilarang Bawa Kendaraan, Sekolah Keberatan
Siswa Dilarang Bawa Kendaraan, Dishub Akan Diskusikan Penyediaan Bus Sekolah
Untuk jangka pendek, Fery mengimbau agar pemerintah kabupaten/kota mereview kembali jaringan trayek angkutan kota agar aksesible dengan lokasi sekolah. Selain itu penetapan tarif khusus untuk pelajar juga kiranya perlu ditinjau kembali, agar semakin meringankan pelajar untuk mengeluarkan ongkos angkutannya.
“Sekali lagi, perlu perencanaan yang sustainable agar apapun kebijakan publik yang akan diterapkan tidak meninggalkan jejak masalah baru, tapi mereduksi masalah yang ada,” tutur Fery.
Terakhir, Fery menyambut baik adanya kebijakan larangan siswa membawa kendaraan ke sekolah tersebut.
“Terkait pelaksanaan program keselamatan yang digagas Ditalantas POLRI mulai minggu ini patut diapresiasi positif. Secara empiris di Kota Pekanbaru penggunaan sepeda motor oleh kalangan pelajar sudah cukup masif. Di sisi lain, secara usia dan mental berkendara belumlah matang sehingga beresiko terhadap keselamatan dirinya serta pengguna jalan lain,” pungkas Fery. (bpc9)