Harga Jual CPO Dari Perusahaan Sawit di Riau Terus Tergerus

BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Harga TBS sawit di Riau kembali mengalami penurunan harga, kondisi seperti ini biasa dialami menjelang tutup tahun.

Selama sepekan ke depan, dari kesepakatan penentuan harga TBS di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau bersama perusahaan sumber data menyepakati bahwa terjadi penurunan harga sebesar Rp 13,66/Kg atau mencapai 0,71 % dari harga minggu lalu. Sehingga harga TBS periode saat ini menjadi Rp 1.914,76/Kg.

Menurut Kasi Pengolahan dan Pemasaran Perkembunan Mutu Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Riau Dedi, bahwa sebagian besar perusahaan perkebunan sawit di Riau juga mengalami penurunan penjualan harga terhadap CPO dan kernel

Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan sebesar Rp 37,17/Kg, Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 37,19/Kg, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 62,73/Kg, Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 13,15/Kg.

“Sedangkan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan harga sebesar Rp 95,00/Kg, dan PT. Musim Mas mengalami penurunan harga sebesar Rp 20,00/Kg dari harga minggu lalu,” kata Dedi, Selasa (12/12/17). 

Sedangkan untuk harga jual kernel, Sinar Mas Group mengalami penurunan sebesar Rp 367,24/Kg, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 285,46/Kg, Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 261,22/kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan harga sebesar Rp 52,00/Kg dari harga minggu lalu. 

Baca: Turun Lagi Rp 13.66, Cek Harga TBS Riau Disini

“Harga CPO dunia masih belum membaik akibat menurunnya permintaan dari India dan Uni Eropa yang dikarenakan kebijakan kenaikan pajak impor CPO di India dan pembatasan impor CPO di kawasan Uni Eropa,” sambungnya. 

Hal lain yang juga mempengaruhi adalah jatuhnya harga minyak kedelai sebagai produk subtitusi. Sementara dari sisi produksi, investor saat ini mengkhawatirkan adanya kenaikan stok, karena turunnya ekspor Malaysia, serta naiknya nilai mata uang ringgit terhadap dolar AS. (bpc3)