BERTUAHPOS.COM, LIMAPULUH KOTA – Seorang pemancing jatuh masuk jurang sedalam 50 meter saat hendak menuju Lubuak Ikan Batang Air Luluih, di atas aliran Lembah Harau, Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Jumat (31/3) sekitar Pukul 3.00 Wib dinihari.
Korban bernama Febrianto panggilan Anto (40) sekitar Pukul 2.00 Wib dinihari pergi memancing bersama rekannya Alfison panggilan Son, keduanya sama-sama warga Nagari Tarantang. Korban hanya menggunakan lampu senter mancis korek api, padahal jalan licin dan kelam diatas cadas Lembah Harau saat itu.
Sesampai di aliran Batang Luluih, korban bersama rekannya sempat memancing. Namun, Anto hendak turun ke-Lubuak ikan Kalang (Jenis Lele.Red), pada kedalaman 50 meter dengan kiri kanan jurang bebatuan cadas Lembah Harau. Dengan menggunakan tali tambang didinding batu cadas Anto mulai turun, naas berat badan korban tidak mampu ditahan tali, hingga korban jatuh.
“Memang saya sempat memegang tangannya, dan dia berusaha kembali memanjat di tebing, namun tidak bisa dan dia kehabisan tenaga hingga jatuh. Setelah itu saya turun untuk mencari Anto di dasar jurang, kemudian saya bawa ketepi dan ditempat aman, saat itu dia masih bernafas. Lalu saya katakan pada Anto, kalau saya akan mencari bantuan ke atas,” sebut Alfison, rekannya setelah evakuasi selesai dilakukan sekitar Pukul 10.00 Wib pagi Jumat.
Setelah memberi kabar kepada masyarakat di Kampungnya, Son bersama-sama perangkat Nagari, TNI, Polisi, BPBD serta warga sekitar menuju lokasi tempat jatuhnya Anto. Evakuasi berlangsung cukup sulit mengingat kondisi tempat jatuhnya Anto sangat curam. Dan kondisi Anto, didapati sudah tidak bernafas lagi.
Kapolres Limapuluh Kota AKBP Bagus, S bersama-sama Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan serta anggota TNI dan BPBD serta tim medis lansung menggotong jasad korban keatas dengan menggunakan tandu sebelum kemudian dibawa mobil ambulance.
Memang dibeberapa bagian tubuh Anto terdapat luka-luka akibat terjatuh didinding cadas Bukik Rangkak, Lembah Harau. Kemudian salah satu kakinya patah tulang. (khatik)