BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Permasalahan cabai di Pekanbaru masih belum teratasi dengan baik. Meski berangsur turun menjadi Rp 80.000/Kg, harga cabai di Pekanbaru sendiri baru-baru ini sempat tembus diharga Rp 100.000/Kg.
Belum lagi adanya wacana terkait Pekanbaru akan mengimpor cabai dari luar negeri untuk menekan harga cabai dipasaran. Menurut pengamat ekonomi Isyandi sempat mempertanyakan, mengapa Pekanbaru selalu mencari yang instan untuk menyelesaikan masalah ini.
“Kenapa harus selali dilakukan instan, kalau mau impor kenapa dari luar negeri? Kenapa tidak memanfaatkan potensi yang ada didalam negeri,” kata Isyandi kepada bertuahpos.com, Rabu (9/11/2016).
Dia menambahkan, Kota Pekanbaru saat ini sudah terlalu banyak membeli barang holtikultura dari luar. Maka dari itu dirinya menyarankan untuk tidak menambah lagi barang masuk ke dalam Pekanbaru.
“Kita ini sudah banyak inflasi untuk cabai. Maka dari itu harus ada yang dijual keluar juga. Kita sudah banuak membeli, jadi jangan ditambah lagi,” ucap Isyandi yang merupakan Kajur Ilmu Ekonomi
Universitas Riau tersebut.
Jika Pekanbaru masih berlakukan impor, sama saja Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru membelanjakan dolar. “Kalau kata impor, tentu membuat Rupiah ditukar dengan dolar, setelah ditukar dolar itulah yang dibelanjakan,” jelas Isyandi.
Sekarang ini, Pemko Pekanbaru harus bisa mengembangkan lahan ditengah terbatasnya lahan-lahan yang ada di Kota Pekanbaru ini. “Cabai inikan pendapatan masyarakat, jadi sekarang ini bagaimana mengembangkan tanah dipinggiran, lokal dan tempatan,” ucap Isyandi.
Selain itu, dia juga memberikan beberapa saran kepada pemerintah apa yang harus dilakukan untuk menekan harga cabai. Salah satunya adalah pilot project daerah untuk penghasik cabai dan membangun kemitraan agar harga cabai bisa ditekan.
Penulis: Iqbal