BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru melarang pengelola kuliner memanfaatkan styrofoam. Pasalnya dari sejumlah kajian styroam mengandung zat kimia yang jika menguap bisa sebabkan kanker.
Â
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, Helda S Munir kepada kru bertuahpos.com. “Styrofoam kalau kitakan masih himbauan. Supaya pengelola kuliner tidak menggunakan itu,” katanya Selasa (18/10/2016).
Sebab berdasarkan beberapa penelitian menyimpulkan styrofoam walau praktis tetap berbahaya, salah satu alasannya karena bisa memicu penyakit kanker. “Iya memang bahaya. Informasi yang kita dapatkan dari peneliti,” tuturnya.
Hanya saja mengenai apakah pelarangan styrofoam dilanjutkan ke dalam surat edaran dirinya masih mempertimbangkan. Sementara ini pihaknya hanya bersifat himbauan sehingga tidak ada sanksi jika pelaku usaha tetap pakai styrofoam. “Karena kita memikirkan (larangan styrofoam) apa pengganti pembungkus. Kalau surat edaran atau Perwako (Peraturan Walikota) belum, masih akan kita kaji,” sebutnya.
Styrofoam yang terbuat dari polystyrene, diminati para pelaku usaha kuliner. Di Pekanbaru sendiri styrofoam praktis, higienis, dan bisa menjaga suhu makanan biasa dipakai seperti penjual nasi goreng, lontong, soto, dan sebagainya.
Namun sebab styrofoam yang sifatnya mirip seperti plastik maka sangat sulit terurai di alam. Jika penggunaan styrofoam tidak dikendalikan bisa menjadi limbah yang sulit terurai sehingga bisa menyumbat aliran air drainase yang dapat menyebabkan luapan air.
Bahkan Walikota Bandung, Ridwan Kamil telah mengeluarkan kebijakan terhitung 1 November mendatang styrofoam dilarang penggunaannya.
Penulis: Riki