BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Realisasi investasi di Provinsi Riau masih jauh dari target. Rp18,5 triliun target dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pusat baru terealisasi sebesar Rp1,9 triliun.
Atau baru 10 persen realisasi investasi yang bisa diserap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau hingga triwulan I. Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Riau masih menjadi kendala terbesar.
“Baru 10 persen di triwulan I. Kita akan terus mengejar target itu, meski RTRW masih menjadi kendala realisasi investasi,” ujar Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau, Ismaili Fauzi, Rabu (15/06/2016).
Menurutnya, belum disahkannya RTRW Provinsi Riau, membuat para investor ragu dalam menenamkan modalnya. Karena rata-rata wilayah yang dibidik masih berada dalam kawasan hutan dalam peta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI.
Salah satu daerah investasi terbesar yang dibidik para penanam modal adalah Kota Dumai. Dimana potensi industri sangat besar di sana. “Namun itu tadi, sebagian besar wilayah di Dumai masih masuk dalam kawasan hutan,” terang Ismaili.
Dirinya berharap agar Pemerintah Pusat melalui Kementerian LHK RI mengakomodir luasan lahan yang diusulkan Provinsi Riau untuk dibebaskan dari kawasan hutan. Pasalnya, tidak hanya investasi, pengembangan dan pembangunan wilayah juga menjadi terganggu.
Saat ini SK Perubahan RTRW yang diterima Provinsi Riau bernomor SK.314./MENLHK/SETJEN/PLA.2/4/2016n tertanggal 20 April 2016. SK tersebut merupakan revisi dari SK 878/Menhut-II/2014 tertanggal 29 September 2014.
Dimana hanya seluas 65 ribu hektare dari 2,7 juta hektare lahan yang diusulkan Pemerintah Provinsi Riau yang diakomodir. Sementara sisanya 2,6 juta masih masuk dalam kawasan hutan. Kondisi ini yang memperburuk realisasi investasi di Provinsi Riau.(yan)