BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Selasa (17/05/2016) pagi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru tidak bisa mendeteksi sebaran hotspot atau titik panas. Hal itu dikarenakan saat ini posisi dalam keadaan blank spot area oleh satelit.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi kepada kru bertuahpos.com. “Kondisinya pagi ini blank area,” tuturnya.
Blank spot area di satelit tersebut membuat sebagian wilayah Riau tidak terlihat. Sehingga hotspot belum bisa terdeteksi hingga saat ini. Sejak dua pekan di Bulan Mei ini, Riau memang sepi titik panas. Kondisi ini berbeda saat April lalu, dimana belasan hotspot sempat terdeteksi.
Sedangkan untuk visibility (jarak pandang) di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru dan sekitarnya masih dalam normal yakni enam kilometer. Kondisi ini sama dengan di Rengat dan Dumai sejauh enam kilometer, sedangkan Pelalawan lima kilometer.
Pantauan di lapangan, dari papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Simpang Mal Ska menunjukkan kualitas udara masih baik.
Sementara itu, cuaca di wilayah Riau berpotensi hujan tidak merata ringan hingga sedang. Dapat disertai petir dan angin kencang. Terutama di Riau bagian pesisir pada siang atau sore hari. Kemudian bagian Utara, Barat dan Tengah berkemungkinan pada pagi dan malam hari.
Saat ini kata Slamet intensitas hujan sudah mulai berkurang. Sebab Riau memasuki masa transisi dari musim hujan ke kemarau. Kondisi ini pula yang membuat anomali cuaca, di mana hujan bisa turun tiba-tiba padahal siang sedang terik.
Angin secara umum dari arah Timur Laut hingga Tenggara dengan kecepatan 05 – 15 knots (09 – 27 Km/jam). Temperatur maksimal 32.0 – 34.0 celcius dengan kelembaban maksimal 93 – 98 persen.
Prakiraan tinggi gelombang laut berlaku pukul 07.00 WIB sampai 19.00 WIB, Rokan Hilir (Rohil) 0.25 – 0.5 meter, Dumai 0.25 – 0.5 meter, Bengkalis 0.25 – 0.5 meter, Indragiri Hilir (Inhil) 0.25 – 0.5 meter, dan Meranti 0.25 – 0.5 meter.
Penulis: Riki