BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– PT Pegadaian (persero) Kantor Wilayah II menargetkan out-standing loan (OSL) atau penyaluran pinjaman Rp 1,6 triliun selama tahun 2016 ini. Target ini diperuntukkan di tiga provinsi yang dikelola yakni Pekanbaru, Batam dan Padang.
Hal itu disampaikan Pimpinan Pegadaian Kanwil II area Pekanbaru, Arifmon kepada kru bertuahpos.com. “Untuk tahun ini kita targetkan out standing loan Rp 1,6 triliun. Harapannya lebih tinggi itu,” sebutnya di ruang kerja.
Pada triwulan pertama tahun 2016, PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah area Pekanbaru Penyaluran pinjaman tumbuh berkisar 10 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Bahkan nasabah baru juga kian bertambah. Bagi Arifmon meski pada tahun 2015 perekonomian cenderung melemah, namun tahun ini telah menunjukkan pemulihan.
Arifmon menyebutkan pihaknya bisa mencapai target tersebut. Saat ini Pegadaian Kanwil II sudah memiliki 240 cabang atau outlet. 75 diantaranya berada di area Pekanbaru.
Pihaknya juga berencana menambah dua cabang lagi untuk membantu mendongkrak pencapaian. “Kita akan tambah dua, satu di Sorek yang satu lagi di Sungai Penuh,” sebut Arifmon, Senin (04/04/2016).
Selain itu disamping memaksimalkan outlet yang ada, Pegadaian Kanwil II Area Pekanbaru akan rutin sosialisasi literasi produk, baik kepada nasabah lama atau pun baru. Seperti memperkenalkan produk terbaru tabungan emas, yang diperkenalkan akhir tahun 2015.
Arifmon memyampaikan produk tabungan emas juga menjadi salah satu unggulan, di samping produk lainnya. “Saat ini saja setidaknya kita sudah punya 5000 nasabah sejak dari November 2015. Makanya kita lihat antusias masyarakat yang tinggi, kita targetkan 28 ribu nasabah tahun ini,” sebutnya.
Selain itu pihaknya terus memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Sehingga diharapkan Pegadaian bisa semakin dekat dengan masyarakat terutama menengah ke bawah yang rawan salah dalam memilih lembaga peminjaman uang. “Istilahnya pembiayaan dengan bunga tinggi, sehingga masyarakat seperti gali lobang tutup lobang. Makanya Pegadaian hadir untuk masyarakat yang sedang kesulitan keuangan,” kata Arifmon.
Selain itu juga dirinya mencoba mengajak masyarakat tidak lagi menganggap Pegadaian saat terdesak saja.
“Tidak kita pungkiri ada yang masih anggapan begitu. Makanya kita coba mengubah mainset, dengan mengadakan kuliah umum atau pun seminar,” jelasnya.
Penulis: Riki