BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Entah apa penyebabnya, Kepala Biro Kesra Provisi Riau Oyong, masih tetap saja berbicara irit untuk memberikan keterangan terkait proses penerimaa beasiswa yang disalurkan Pemerintah Provinsi Riau, untuk mahasiswa miskin.
Kepada media,usai menghadiri acara dengan Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Mekopolhukam) di Labersa kemarin, Oyong tak juga bisa memberikan keterangan jelas soal berapa jumlah proposal permohonan beasiswa yang masuk ke Pemerintah Provinsi Riau.
“Datanya di kantorlah, belum, belum. Laporannya belum ada ke saya lagi. Diperkirakan sampai 20 an ribu. Khusus S1 saja,” katanya.
Saat ditanyakan soal standar penilainya seleksi proposal permohonan beasiswa itu, Oyong juga menolak untuk memberikan keterangan lebih jauh. “Nantilah. Saya belum dapat menjelaskannya,” sambungnya. Sebelumnya, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengancam, agar penyaluran beasiswa itu tidak ada titipan dari pihak manapun, termasuk bagi pemohon yang orang tuanya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Saya sudah jelaskan sejak awal. Dan kawan-kawan sudah monitor langsung prosesnya bagaimanakan. Ya sudah. Pokoknya terbuka semua,” sambungnya.
Namun, dia tidak bisa memberi jaminan bahwa tidak ada permainan orang dalam, atau calon beasiswa ditahun ini. Oyong hanya menyebutkan bahwa pihaknya akan berupaya maksimal sesuai prosedur yang sudah ditetapkan. “Kami upayakan maksimal tidak ada permainan,” katanya. “Kalau ada yang seperti itu, ya kita laporkanlah, ke pimpinan.”
Dia juga tidak bisa memberi kepastian kapan proses pencairan beasiswa itu akan berlangsung. Yang pasti kata Oyong prosesnya masih lama. Tetap harus dilakukan verifikasi dan kelengkapan syarat, proses registrasi yang berlangsung beberpa hari yang lalu, baru tahap awal proses pengajuan bantuan pendidikan itu.
“Itu diseleksi, diverifikasi dan dianggarkan. Kami tidak melakukan proses pencairan. Kami tugasnya hanya seleksi saja,” ujarnya. Sebelumnya, Hari terakhir dilakukannya registrasi pengajuan proposal permohonan beasiswa pendidikan di Pemprov Riau, antrian panjang dan padat harus dialami ribuan mahasiswa, demi mendapatkan beasiswa sebesar Rp 3,5 juta.
Kepala dibidang Kependidikan dan Agama (KA), Biro Kesra Provinsi Riau, Sartibi mengakui bahwa memang masih ada petugasnya belum memberikan pelayanan maksimal dan bersikap ramah. Namun demikian dia meminta agar, calon pemohon beasiswa itu untuk bisa memaklumi.
“Kami memang mengakui itu. Memang tahun ini ramai betul. Itupun kami sudah usaha bagaimana suasana tetap. Kami sudah berusaha mengerahkan pegawai kita ini semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan. Tapi kalau memang ada mahasiswa yang merasa tidak nyaman dengan pelayanan, harap dimaklumi saja,” ujarnya.
Penulis: Melba