BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Warga Kota Pekanbaru diminta benar-benar memperhatikan kebersihan rumah dan lingkungannya. Pasalnya data pekan keempat Januari 2016, jumlah korban Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai 116 orang.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, Helda S Munir melalui Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Diskes Kota Pekanbaru Gustiyanti, Rabu (03/02/2016). “Penderita DBD terus meningkat, kini penderita DBD sudah mencapai 116 orang,” katanya.
Yanti begitu ia disapa, mengatakan jumlah korban DBD tiap minggunya memang terus meningkat. Pada pekan pertama jumlah penderita DBD hanya berjumlah 36 orang, namun memasuki pekan ketiga jumlahnya bertambah menjadi 58 orang. Kemudian pekan keempat tahun 2016 jumlah penderita DBD mencapai 116 orang.
(Baca :Peralihan Musim, Diskes Pekanbaru Ingatkan Warga Waspada DBD)
Berdasarkan data dari Diskes Pekanbaru, korban DBD tersebar di 12 Kecamatan. Paling tinggi berada di Kecamatan Payung Sekaki dengan 20 orang. Kemudian Kecamatan Sukajadi 10 orang, Senapelan 13 orang, Pekanbaru Kota 1 orang, Rumbai Pesisir 16 orang, Rumbai 7 orang, Limapuluh 6 orang, Sail 1 orang, Bukit Raya 10 orang, Marpoyan Damai 11 orang, Tenayan Raya 6 orang, dan Tampan 15 orang.
Kata Yanti, Meningkatnya jumlah korban DBD akibat saat ini Pekanbaru memasuki musim peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau. Sehingga membuat nyamuk aedes aegepty bisa berkembang dengan pesat dan mengakibatkan korban terus bertambah tiap pekan.
Untuk menekan jumlah penderita DBD di Pekanbaru Diskes telah melakukan fogging, sosialisasi dan pemberantasan nyamuk dewasa penyebar virus DBD dengan cara Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
“Kita sudah melakukan fogging di beberapa titik yang dinilai banyak penderita DBD, bahkan semenjak penderita DBD meningkat usulan masyarakat yang meminta fogging meningkat. Kita berusaha akan melayani seluruh permintaan masyarakat, agar angka penderita DBD menurun,” kata Yanti.
Selain itu diharapkan masyarakat melakukan pola pencegahaan 3 M Plus. Pertama, Menguras, membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air. Seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampungan lemari es dan sebagainya. Kedua, Menutup, tutup rapat pada tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air dan lain sebagainya.
Ketiga, Memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi jadi tempat nyamuk demam berdarah bertelur. Sementara makna Plus dalam teknik dasar ini yaitu melakukan segala bentuk pencegahan lainnya seperti memberi bubuk larvasida pada tempat air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanan tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, tidak menggantungkan pakaian dalam rumah karena disukai nyamuk untuk tempat istirahat dan lain sebagainya. (Riki)