BERTUAHPOS.COM (BCP), PEKANBARU – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman tidak menampik bahwa persoalan alih fungsi lahan di Riau menjadi salah satu penyebab munculnya masalah ketahanan pangan di Riau.
Faktanya saat ini, untuk di Riau saja ketersediaan lahan tidur (lahan tak difungsikan) banyak sudah beralih menjadi kebun sawit. Padahal kata Andi Rachman, keberadaan lahan itu bisa dimanfaatkan untuk pengelolaan sumber pangan di Riau.
“Hutan saja dibabat, apalagi lahan tidur,” katanya. “Kami ini, sudah berbagai program yang diupayakan untuk mendukung program ketahanan pangan. Tapi kami akui memang masih belum optimal,” katanya, Kamis (10/12/2015).
Salah satu kendala yang kini sangat mengganjal tata kelola lahan di Riau, yakni persoalan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Riau, yang hingga saat ini belum selesai. Akibatnya, tren alih fungsi lahan di Riau semakin menjadi-jadi.
“Sawah saja banyak dialihkan menjadi sawit. Hutanpun di Riau ini sudah banyak dialihfungsikan. Ada sedikit saja lahan kosong langsung dimanfaatkan untuk buka kebun sawit. Semunya disikat jadi kebun sawit. Saya tidak tahu, apakah mereka dapat izin atau tidak,” sambung Andi Rachman.
Dia mengakui bahwa hampir keseluruhan lahan di Riau sudah dialihfungsikan ke perkebunan sawit. Padahal Pemerintah Provinsi Riau juga tidak bisa menjamin, bahwa komoditas penghasil CPO itu tidak selamanya menduduki harga tinggi, sebagai penopang ekonomi masyarakat.
Pengalaman 2015, kata Andi Rachman, penurunan harga komuditi sawit diharapkan memberi kesadaran masyarakat, agar ingin merubah lahannya ke tanaman padi. Satidaknya, gambaran tentang jatuhnya harga sawit ditahun ini menjadi gambaran bahwa peluang sawit juga tidak selamanya cerah.
“Tidak mungkin lagi Riau ini ditambah sawit. Karena jatuhnya harga sawit tahun ini, cukup besar memberi dampak terhadap perekonomian dan daya beli masyarakat yang menurun drastis,” sambungnya.
Maraknya masalah alih fungsi lahan di Riau menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah Provinsi Riau, bahwa luasan lahan sawit saat ini, juga tidak menjadi sumber dominan untuk pendapatan daerah.
Kata Andi Rachman, jika RTRW Riau telah rampung, Pemerintah Provinsi Riau akan kembali mengatur tata kelola lahan di Riau sesuai porsi. Penempatan porsi itu betul-betul di sesuaikan dengan kebutuhan pangan di Riau. (Melba)