BERTUAHPOS.COM (BPC), SIAK – Hari ini Selasa ( 24/11/2015), hari pertama peserta Tour De Siak (TDS) di lapangan Tugu depan Istana Asserayah El Hasyimiyah Kota Siak dalam helat parade atlit. Mereka terdiri dari 11 tim. Empat tim asal luar negeri dan sisanya dari berbagai daerah di Nusantara.
Saat satu persatu team didaulat memperkenalkan diri di panggung kehormatan, Team menejer CCN Laos, Jamal Mutaqin memboyong lima pebalapnya; Lex Naderiof, Hari Fitrianto, Edgar Nieto, Fazlan Adhili Bin Mastafa Kamar dan Eko Bayu.
Lantas Team menejer Cebu Cycling Team Philipines, Ramises Urgel, memperkenalkan lima pebalapnya; Ronnel Hualda, John Renee Mier, Elmer Navarro, Nelson Martin dan Marcelo Felipe. Menyusul Syed Mohd Hussain Bin Syed Mazian, Team menejer Trengganu Cycling Team, menyodorkan pesepedanya antara lain; Irwandie bin Lakasek, Asyraf Naim Bin Ying, Muhammad Afiq Huznie Bin Othman, Muhammad Zulfakhri Bin Hamdan dan Che ku Mohammad Syamil bin Che ku Romli.
Dan terakhir Team menejer National Sports Council Of Malaysia (NSC), Basri Harnizam, memperkenalkan Mustafa kamal Ahmad Muazam Imam, Mohd Bakri Sofian Nabil Omar, Zulkiflie Nik Mohd Azwan dan Azman Muhammad Zawawi.
Dari dalam negeri, ada Customs Cycling Club (CCC) Indonesia Jawa Tengah, Indonesia National Team Jakarta, BSP Siak, Puslatda Jatim Team, Pengprov ISSI DKI Jakarta, KFC Bike Team Jakarta, Siak Cycling Team dan Prima Indonesia yang masing-masing menurunkan lima pesepeda.
Tiap peserta menerima bingkisan dari Bupati Siak Syamsuar. Dia ditemani Wakil Bupati Siak Alfedri, Ketua Pengcab ISSI Kabupaten Bengkalis, Yan Pranawijaya, dan sejumlah pejabat teras yang ada di Pemkab Siak.
Sebelumnya panitia sudah menggelar sepeda santai yang melibatkan masyarakat setempat. Sebagian atlit sepeda juga berbaur dengan masyarakat ini. Sederet hadiah menunggu peserta di ujung garis finish. Mulai dari mesin penanak nasi alias rice cooker hingga sepeda motor jadi rebutan peserta.
“Ini adalah TDS yang ketiga setelah pertama kali digelar dua tahun lalu. Mudah-mudahan acara ini kian berkualitas dan bisa menjadi motivasi bagi daerah untuk menghasilkan pesepeda tangguh yang tidak hanya mengharumkan nama Siak dan Riau. Tapi juga negara,†ujar Syamsuar.
Kepada peserta TDS, Syamsuar berharap mereka tidak hanya unjuk kebolehan di tiap etape. Tapi juga bisa menikmati alam dan objek-objek bersejarah yang ada di ‘Negeri Istana’ itu. “Ada sejumlah objek bersejarah di sini yang bisa menjadi bahan cerita mereka saat pulang nanti. Sebab objek itu bukan hanya milik Siak dan negara ini, tapi justru milik masyarakat Melayu yang ada di dunia,†katanya.(ely)