BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Masyarakat Kota Pekanbaru kecewa dengan pengawasan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru. Pasalnya banyak beredar tabung elpiji 3 kg atau bersubsidi tidak terisi penuh marak dijual.
Seperti yang disampaikan Delvi, warga kelurahan Sri Meranti, Rumbai kepada kru bertuahpos.com. Dirinya menceritakan saat itu membeli gas di eceran bukan di Pangkalan resmi.
Harga per tabung juga lebih mahal, Rp 22ribu per tabung atau selisih Rp 4ribu dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Pekanbaru Rp 18ribu per tabung.
“Waktu sampai ke rumah dipasang regulatornya. Jarum penunjuk isi tabung hanya sampai separuh tidak sampai ke titik full. Padahal regulatornya SNI, inikan berarti ada kecurangan,” katanya, Selasa (10/11/2015).
Delvi meminta agar Disperindag mengawasi hal ini. Sebab sudah jelas ada kecurangan dan merugikan masyarakat dilakukan oleh penjual.
Selain itu Uniq, warga Sukajadi yang berprofesi sebagai wiraswasta ini mengeluhkan hal yang sama. Bahkan saat sampai di rumah dan memasang regulatornya, tidak menunjukkan elpiji bersubsidi terisi penuh. “Padahal belinya di Pangkalan elpiji resmi. Tapi isinya ternyata tidak penuh,” katanya.
Hal yang sama dikatakann, Wendi mahasiswa yang tinggal di jalan Kualu, Panam. Dirinya kerap membeli dipengecer, dan gasnya ternyata tidak terisi penuh. “Memang salah saya bang beli di eceran. Tapi yang gak bisa diterima berkurangnya ini, kita sudah bayar. (Riki)