Hal tersebut disampaikan Kepala BPTPM Pekanbaru, M Jamil kepada bertuahpos.com. “Salah satunya itu, kabut asap membuat yang membuka usaha memilih wait and see,” katanya, Kamis (29/10/2015).
Â
Selain kabut asap, iklim investasi di Pekanbaru juga dipengaruhi pergerakan ekonomi dunia yang lesu.”Salah satunya itu, keterlambatan (PAD) cuaca yang tidak menentu itu. Dan faktor ekonomi global yang lesu. Sehingga yang membuka usaha lambat,” katanya.
Jamil menuturkan hingga Oktober 2015, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) baru mencapai 75 persen. Pada tahun 2015 ini BPTPM menargetkan PAD senilai Rp 19 miliar. Sedangkan untuk investasi lokal yang masuk ke Pekanbaru sudah mencapai Rp 2,7 triliun.
Meski belum mencapai target, Jamil optimis target yang diberikan kepada instansi yang dia kelola akan tercapai hingga akhir tahun. Sebenarnya jika kabut asap dan ekonomi dunia normal, pihaknya tidak kesulitan dalam memungut retribusi.
Untuk terus menggenjot realisai PAD ini, pihaknya telah mengejar target dengan pelayanan daftar izin lewat online. Selain itu juga mempercepat terbitnya izin. (Riki)