BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kondisi kabut asap di Riau yang kini kian memprihatinkan membuat banyak masyarakat menumpahkan unek-uneknya dengan memberi plesetan kata, dan julukan itu diberikan untuk Riau. “Negeri surga jadi negeri jahanam. Ini kabut neraka,” kata Raja Nofrinaldi, salah seorang warga di Riau.
Menurutnya, kalimat itu sudah cukup menggambarkan bahwa Riau tidak lagi seperti banyak dibicarakan orang, seperti negeri yang kaya. Kondisi kabut asap yang kini terpapar di Riau sangat menghambat aktifitas masyarakat untuk melakukan aktifitas diluar rumah.
“Lihatlah, parah betul. Pedih mata dibuatnya. Badanpun lemah. Kalau tak kuat fisik bisa terkapar di tengah jalan” katanya.
Kondisi yang sama juga dirasakan Aisyah, seorang ibu rumah tangga yang biasa menjadi petugas kebersiahan kota Pekanbaru ini, juga menuturkan hal yang sama. Kabut asap hari ini jauh lebih parah dari sebelumnya. “Saya lebih banyak istirahat jadinya,” ujarnya.
Kualitas udara di Riau hari ini Rabu memang makin buruk (21/10/2015). Setidaknya ada 11 alat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menunjukkan kualitas udara diatas ambang berbahaya.
Menurut data dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau, 11 titik pantauan se-Riau menunjukkan level kualitas udara melewati ambang berbahaya. Paling parah diantaranya kawasan Pekanbaru, Kampar, Siak, Dumai, Rohil dan Bengkalis, dengan konsentrasi PM10 sudah sangat mengkhawatirkan.
Alat ISPU yang dipasang di wilayah Pekanbaru menunjukan angka konsentrasi yang kian parah, yakni PM10 mencapai 394 hingga 784, dengan status berbahaya. Kondisi ini juga membuat sektor penerbangan di Riau lumpuh. (Melba)