BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Hampir 2000 mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau dikenakan sanksi alpa studi oleh pihak rektorat. Sanksi tersebut diberikan karena mereka telat membayar uang SPP.
Nurhayadi salah seorang mahasiswa UIN Suska mengatakan, kebijakan alpa studi merupakan suatu sistem kebijakan yang baru-baru ini dikeluarkan oleh rektor pada tahun ajaran 2015/2016.
“Kebijakan ini banyak merugikan mahasiswa karena kurangnya sosialisasi yang maksimal dan berimbas kepada mahasiswa yang mengalami sanksi alpa studi,” katanya, Senin (12/10/2015).
Adapun lima dampak yang dialami mahasiswa karena sanksi tersebut adalah, pertama, mahasiswa mengalami kerugian waktu.” Karena selama alfa studi kita tidak bisa mengikuti proses belajar di kampus dan tidak mendapatkan pelayanan akademik dari kampus,” jelasnya.
Kedua, Mahasiswa juga mengalami rugi uang karena mahasiswa yang telat membayar SPP yang terkena kebijakan alfa studi, tetap harus membayar kewajiban SPP selama alfa studi. “Mahasiswa diwajibkan membayar 2 kali lipat di semester berikutnya,” lanjutnya.
Ketiga, Mahasiswa mengalami rugi akademik dikarenakan kebijakan alfa studi ini. Karena dinilai merampas hak mahasiswa untuk mendapatkan pendidikan yang layak hanya karena terlambat membayar dan kegagalan sistem bank.
Keempat, dengan adanya kebijakan alfa studi, mahasiswa terancam Droup Out masal dikemudian hari terkhusus kepada mahasiswa 2014 yang telah mendapat kebijakan lima tahun masa kuliah.
“Mahasiswa dituntut menyelesaikan masa kuliah lima tahun namun terhalang oleh kebijakan alfa studi yang secara tidak langsung memangkas masa kuliah mahasiswa selama satu tahun,” katanya lagi.
Kelima, adanya kebijakan alfa studi ini juga merupakan suatu ancaman bagi seluruh mahasiswa UIN Suska apabila sistem yang baru ini tidak dievaluasi kembali dalam hal sinkronisasi oleh pihak kampus dan pihak bank.
sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Riau, Sunaryo, akan kembali menjadwalkan pertemuan antara pihak rektorat dan mahasiswa UIN Suska Riau.
“Hari ini kita kedatangan tamu dari mahasiswa UIN. Mereka datang karena adanya masalah internal antara rektor dan mahasiswa. Kita akan jadwalkan kembali,” kata wakil ketua DPRD Riau Sunaryo.
Mereka menjelaskan, ada 2000 mahasiswa yang terancam Droup Out (DO) karena kebijakan rektorat. Pimpinan DPRD dan Komisi E akan mencari jalan keluar yang terbaik.
“Yang pasti tidak ada yang dirugikan. Pihak rektorat sudah membuat kebijakan dan mahasiswa juga bisa kuliah kembali. Kita akan dudukkan mereka dan kita carikan solusinya,” katanya lagi. (iqbal)