BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Bijak dalam mengelola uang memang diajurkan. Untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga ada banyak pola yang bisa dilakukan. Apalagi saat Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri, masyarakat cenderung berupaya bagaimana agar likuiditas rumah tangga terpenuhi
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau, Yusri saat bebincang dengan bertuahpos.com akhir pekan lalu. Menurut Yusri, pada momentum jelang lebaran Idul Fitri, penarikan rupiah dalam jumlah banyak di bank merupkan hal lumrah dan pasti terjadi.
Perbankan sudah mengantisipasi pola masyarakat yang cenderung menrik simpanan ketimbang menabung. Pada momentum seperti ini bahkan bank-bank sangat disarankan untuk menambah uang karena aktivitas penarikan sangat tinggi.
“Jadi jangan heran kalau Dana Pihak Ketika (DPK) yang tersedia di bank akan turun jumlahnya,” ungkapnya.
Menurut Yusri, ada beberapa pola perilaku yang biasa terjadi pada saat Ramadhan dan lebaran. Selain “menguras tabungan”, masyarakat juga cenderung akan mendatangi pihak-pahak penyedia saja gadai.
Pola seperti ini tidak lain untuk memenuhi likuiditas keluarga karena ada banyak kebutuhan yang harus dibeli. Misalnya dengan menggadaikan emas, mobil dan aset-aset berharga lainnya.
Selain pola gadai, pola pinjaman biasanya juga cenderung meningkat. Dimmomentum seperti ini merupakan kesempatan emas bari pihak penyedi jasa pinjaman untuk merup keuntungan.
“Sebab tingkat pinjaman masyarakat terhadap rupih cenderung juga naik,” sebutnya.
Intinya ada banyak cara yang akan dilakukan masyarakat untuk memenuhi likuiditas. Lagi pula momentum seperti ini hanya setahun sekali, jadi tak berat bagi masyarakat untuk mengeluarkan banyak uang. (bpc3)