BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Kamar Dagang Industri (Kadin) Riau meminta aparat keamanan untuk aktif terlibat dalam melakukan pemantauan impor barang yang masuk ke Riau.
Wakil Ketua Kadin Riau Viator Butarbutar mengatakan, letak geografis Riau yang merupakan wilayah dengan banyak pintu masuk barang-barang impor, tetap membutuhkan pengawasan ketat dari pihak keamanan, seperti Bea Cukai dan Polisi.
“Peran penegak hukum sangat diperlukan untuk memantau masuknya barang-barang impor ke Riau,” katanya.
Dia ingin upaya pengawalan dari aparat keamanan ini terus berjalan karena dolar diprediksi terus menguat. Bahkan hingga triwulan ke III.
Dalam situasi seperti ini peran tim pengendali inflasi Riau sangat penting. Sebab melemahnya rupiah terhadap dolar sangat memberikan pengaruh terhadap komoditi impor itu.
“Selain itu, biaya produksi dengan sendirinya akan mengalami kenaikan. Maka secara otomatis inflasi di Riau juga akan meningkat,” tambahnya.
Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau mengkhawatirkan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga tembus diangka Rp 14 ribu, membuat perusahaan di Riau sudah berada dalam zona kritis.
Ketua Apindo Riau Wijatmoko Rah Trisno mengatakan dalam kondisi seperti ini, pengusaha di Riau tidak cukup hanya mengencangkan ikat pinggang. Jangan salahkan pengusaha jika ada tindakan efisiensi. “Rupiah di harga Rp 14 ribu itu sudah kritis bagi pengusaha,” katanya.
Dia meminta Pemerintah Provinsi Riau harus cepat mengimbangi kondisi ini dengan percepatan serapan anggaran pendapatan belanja daerah atau reasalisasi APBD. “Kalau tidak cepat serapan anggaran percayalah kondisi akan semakin memburuk,” tambahnya. (Melba)