BERTUAHPOS.COMÂ (BPC), PEKANBARU – Anggi, seorang wanita remaja yang menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Hercules di Medan Sumatra Utara adalah mahasiswi UIN Suska Riau, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Matematika, semester 10.
Menurut pengakuan Wilna Sari, salah seorang teman sekelas Anggi di bangku kuliah, mahasiswi asal Natuna itu tinggal di Jalan Buluh Cina, Panam, tidak jauh dari mesjid Darul Amal, atau lebih tepatnya dibelakang sebuah warung harian di komplek itu.
Tiga minggu sebelum insiden jatuhnya pesawat Hercules, Wilna dan Anggi sama-sama sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian munaqasah, atau ujian kelulusan skripsi di fakultasnya. “Kemarin kami lagi sama-sama sibuk nyiapain syarat untuk ujian,” katanya.
Menurut pandangan Wilna, Anggi adalah sosok mahasiswa cantik yang ramah pada teman-temannya. “Enggak banyak ngomong, tapi bisa diajak seru, kalau kekampus jalan kaki,” katanya.
Anggi ternyata salah satu mahasiswi pencinta sepak bola. Di kelas mereka membentuk klub suporter Bercelona lovers kecil-kecilan bersama teman-temannya yang lain. “Pokoknya, enggak suka ngeluh dan simpel,” kata Wilna.
Beberapa jam pasca kejadian jatuhnya pesawat Hercules, sejumlah teman-teman Anggi banyak yang mengganti PM BBM-nya dengan foto Anggi sekaligus mengucapkan kalimat duka cita
“Taunya lewat PM BBM teman. Awalnya enggak percaya juga. Soalnya belakangan ini Sering kontakan sama Anggi tentang skripsi. Ternyata emang benar dia pulang ke Natuna,” sambungya.
Wlna mengatakan kepulangan Anggi ke kampung halmannya untuk mengurus persiapan ujian skripsi dan meminta restu kedua orang tuanya sebelum melangsungkan ujian skripsi.
Belakangan, Wilna sempat terpikir soal skripsi yang mereka kerjakan bersama Anggi. Namun niat untuk menghubungi ponsel Anggi sering terhalang karena beberapa sebab. “Ah nanti sajalah. Langsung samperin kosannya saja. Niatnya seperti itu,” kata Wilna.
Pada Senin tanggal 29 Juni 2015 lalu, Wilna sudah sempat berhenti tepat di persimpangan arah masuk ke kos Anggi. Niatnya untuk menanyakan langsung soal perkembangan kesiapannya Anggi menghadapai ujian.
“Tiba-tiba pula ragu melangkah sampai depan pintu kosannya. Wi mikir, ah ntar di BBM aja lah. Tapi ya, ternyata dapat kabar begini,” ujarnya. (Melba)