BERTUAHPOS.COM — Harga kontrak minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) melonjak signifikan pada Jumat, 10 Januari 2025.
Naiknya harga CPO disebabkan oleh data optimistis dari Malaysian Palm Oil Board (MPOB). Dari data tersebut menunjukkan tren penurunan stok dan produksi CPO. Ini menjadi sentimen yang bagus untuk pasar kontrak.
Dilansir dari kantor berita Malaysia, Bernama, Sabtu, 11 Januari 2025, kontrak berjangka CPO untuk Januari 2025 naik 75 Ringgit Malaysia menjadi 4.710 Ringgit Malaysia per ton.
Bahkan, untuk kontrak Februari angkanya lebih tinggi lagi, naik 102 Ringgit Malaysia, mencapai 4.561 Ringgit Malaysia per ton.
Sedangkan kontrak untuk Maret 2025 dan April 2025 masing-masing mengalami kenaikan sebesar 95 Ringgit dan 98 Ringgit Malaysia, ditutup pada 4.391 Ringgit Malaysia dan 4.285 Ringgit Malaysia per ton.
Sementara kontrak Mei 2025, harga menguat 92 Ringgit Malaysia menjadi 4.167 Ringgit Malaysia per ton.
Lonjakan harga ini tidak terlepas dari data terbaru MPOB yang menunjukkan rendahnya stok minyak sawit di Malaysia.
Menurut laporan, ekspor minyak sawit pada Desember 2024 turun sebesar 9,97% menjadi 1,34 juta ton, dibandingkan dengan 1,49 juta ton pada bulan sebelumnya.
Selain itu, produksi CPO selama Desember juga menurun sebesar 8,3% atau setara 134.508 ton, dari 1,62 juta ton menjadi 1,49 juta ton.
“Menurunnya stok memberikan dorongan jangka pendek pada harga CPO. Kami melihat adanya support harga di level 4.250 Ringgit Malaysia per ton, dengan resistance di 4.540 Ringgit Malaysia per ton,” kata David Ng, seorang trader minyak sawit.
Sejauh ini, pasar CPO terus menunjukkan tren positif di awal tahun 2025. Namun, pelaku pasar tetap akan memantau data ekspor dan produksi bulan berikutnya untuk menentukan arah pergerakan harga selanjutnya.
Kenaikan harga CPO diperkirakan akan berdampak positif terhadap harga tandan buah segar atau TBS kelapa sawit di Provinsi Riau Pekan depan.***