BERTUAHPOS.COM – Uni Eropa pada 16 Januari 2024, secara resmi umumkan bahwa Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, masuk dalam daftar teroris, memberlakukan sanksi sebagai respons terhadap serangan Hamas ke Israel pada awal Oktober tahun lalu.
Sanksi ini mencakup pembekuan dana dan aset keuangan lainnya yang diduga milik Sinwar di negara-negara anggota Uni Eropa, serta larangan bagi perusahaan-perusahaan Uni Eropa untuk menyediakan sumber daya ekonomi untuknya.
Yahya Sinwar adalah mantan tahanan Israel yang dibebaskan pada 2011 dalam pertukaran lebih dari 1.000 tahanan Palestina lainnya. Ia kini mendapat dampak dari kebijakan Uni Eropa.
Sementara itu, Gaza telah memasuki hari ke-100 genosida, dengan lebih dari 24 ribu orang tewas dan 60 ribu lainnya terluka akibat serangan udara Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Lebih dari 90 persen penduduk Gaza mengungsi, dan pengeboman Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut, meninggalkan warga sipil hidup dalam ancaman kematian.
Organisasi PBB, termasuk Kepala Program Pangan Dunia (WFP), Dana Anak-Anak PBB (UNICEF), dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bersama-sama mengeluarkan seruan pada Senin lalu, mendesak akses bantuan yang lebih besar ke Gaza.
Mereka menyoroti perlunya perubahan mendasar dalam aliran bantuan kemanusiaan, dengan kepala WFP Cindy McCain mengatakan bahwa orang-orang di Gaza “berisiko mati kelaparan hanya beberapa kilometer dari truk-truk yang penuh dengan makanan.”
Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan dan Gizi Terpadu (IPC) menegaskan bahwa sekitar 2,3 juta penduduk Gaza menghadapi tingkat kerawanan pangan akut yang tinggi atau lebih buruk lagi.
Satu dari empat rumah tangga di Gaza menghadapi kondisi bencana, menunjukkan eskalasi krisis kemanusiaan yang membutuhkan perhatian mendesak.***
Sumber: republika.co.id