BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepala Perwakilan United Nations High Commisioner for Refugees (UNHCR) Indonesia, Thomas Vhargas membantah berbagai tudingan miring terhadap sejumlah imigran di Riau. Ia bahkan meyakinkan bahwa informasi yang beredar itu tidak benar.
Â
“Di negara mereka sendiri, mereka terlalu banyak mendapat tekanan dan ancaman. Hingga mereka memutuskan untuk mencari suaka ke tempat lain. Artinya di negara orang mana mungkin mereka berani melanggar ketentuan hukum. Karena mereka sudah terlalu takut dengan keadaan di negaranya,” ujarnya, Rabu (11/02/2014).
Â
Thomas menyebutkan kurang lebih ada sebanyak 11 ribu jiwa jumlah percari suaka di Indonesia. Jumlah ini adalah angka yang terdata di UNHCR. Dirinya meyakini bahwa jumlah ini masih dalam kategori tahap yang bisa dikelola. Sementara itu di Negara Thailan dan Malaysia terdapat lebih dari 100 ribu pengungsi, di Banglades lebih dari 200 ribu pengungsi. “11 ribu jiwa yang ada di Indonesia adalah jumlah yang masih bisa diatur,” tambahnya.
Â
Thomas meyakini bahwa para pengungsi ini adalah orang yang lari dari negara asalnya, di mana mereka merasa tidak lagi aman dengan kondisi di negaranya tersebut. Organisasi di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ini menyebutkan hingga saat ini pihaknya terus berupaya untuk mencari solusi.
Â
“Kami benar-benar sudah menjelaskan kepada pemerintahan Riau, untuk menepis persepsi di tengah masyarakat. Hal yang terjadi saat ini banyaknya masyarakat yang tidak mengerti apa itu pengungsi dan apa yang mereka lakukan di sini,” tambahnya.
Â
Thomas mengaku bahwa Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman sudah menyampaikan hal tersebut. Bahwa saat ini masyarat secara umum khawatir dengan kehadiran sejumlah imigran di Kota Pekanbaru. Permasalahan ini muncul karena tidak adanya pemahaman soal pengungsi imigran itu.
Â
Pengungsi imigran ini sesungguhnya tahu, dan menyadari betul bahwa kehadiran mereka di sini hanyalah sebagai tamu yang wajib menghormati hukum dan peraturan perundangan yang berlaku. Dan mereka juga tahu ada adat istiadat setempat yang dipakai masyarakat Pekanbaru. “Mereka menghormati itu,” tambahnya.
Â
Dia menambahkan bahwa para imigran ini sadar mereka datang dari negara yang sulit untuk bertahan hidup dengan kondisi yang tidak aman. “Sebab itu mengapa mereka harus mencari masalah baru dinegara orang,” katanya.
Â
UNHCR sudah meminta izin kepada pemerintah, bahwa lembaga ini akan melakukan pertemuan kepada masyarakat secara reguler untuk menjelaskan siapa pengungsi imigran dan apa yang mereka lakukan di sini. Meski demikian, dengan menerima jumlah lebih kurang 11 ribu pengungsi imigran, Indonesia sudah menunjukkan rasa tanggungjawabnya untuk memberikan tempat kepada pengungsi imigran. (melba)