Program ini diperuntukkan bagi 292.388 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM). Kepala Bulog Riau Kepri, Faruq Octobri Qomary menegaskan jika Pemerintah Kabupaten dan Kota tidak mengajukan permintaan, maka jangan salahkan bila bulog akan menutupnya.
Â
“Saat ini baru sekitar 25 persen dari pagu 4.385 ton. Dan jika tidak ada daerah yang mengajukan 29 Januari 2015 OPK-CBP selesai, tutup,” tegasnya Senlasa (20/01/2015). Program ini tidak berbeda dengan peruntukan raskin, namun sistemnya cash and carry.
Minim realisasi dikarenakan pihak bulog Riau Kepri mendapat surat perintah pelaksanaan OPK-CBP di akhir tahun. “Kalau awal November dapatnya (surat), kita optimis bisa seratus persen. Karena di Desember APBD wilayah Riau Kepri sudah tutup buku,” sebutnya.
Untuk itu dirinya mengharapkan pemerintah daerah (Pemda) secepatnya menerbitkan Surat Perintah Alokasi (SPA). Agar bulog Riau kepri segera menindakanjuti pelaksanaan penyalurannya. “Karena ini untuk membantu masyarakat disaat harga beras di pasaran yang lebih mahal,” ujarnya.
Â
Sambung Faruq, untuk operasi pasar pihaknya sudah menyiapkan 4.385 ton untuk Riau dan Kepri. Jumlah tersebut diperuntukkan 292.388 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) dengan harga tebus berasnya mencapai Rp1.600 per kilogram.
Selain itu kata Faruq pihaknya juga menjalankan bulogmart untuk menstabilkan harga di tingkat masyarakat. Sehingga dengan begitu dapat menekan kenaikan harga beras dipasaran. (riki)
Â