BERTUAHPOS.COM, NEW YORK – Indeks Standard & Poor 500 menguat menuju harga tertinggi dalam tiga minggu terakhir, menghentikan aksi jual yang terus menekan dalam lima hari terakhir.
Salah satu pemicu membaiknya salah satu indeks di Wall Street tersebut adalah keyakinan pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan juga belum berubahnya ekpektasi pelaku pasar akan rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau The Federal Reserved (The Fed).
Mengutip Bloomberg, Kamis (8/1/2015), Indeks S&P 500 menguat 1,2 persen menjadi 2.025,76 pada pukul 16.00 Waktu New York, AS, setelah mengalami kejatuhan sedalam 4,2 persen dalam lima hari sebelumnya.
Indeks Dow Jones Industrial Averange (DJIA) naik 211,02 poin atau 1,2 persen ke level 17.582,66. Dalam transaksi hari ini, saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Indeks S&P 500, diperdagangkan 14 persen di atas rata-rata 30 hari terakhir.
“Pendorongnya kenaikan Wall Street adalah adanya beberapa berita ekonomi yang positif dan juga pasar telah bosan terus mengalami pelemahan,” jelas kepala analis Huntington Asset Advisors, Randy Bateman.
Sejak awal tahun, perdagangan saham di Amerika memang terus terpuruk. Pada perdagangan hari ini , saham-saham di AS terus reli karena sebagian besar data yang muncul cukup positif. Data tenaga kerja dan defisit perdagangan AS memperkiat keyakinan pelaku pasar akan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.
Wall Steet kembali menghijau setelah The Fed merilis hasil pertemuan mereka yang dilakukan pada Desember 2014 lalu. Sebagian besar pejabat The Fed setuju dengan kebijakan baru yang akan dilakukan yaitu untuk tidak menaikkan suku bunga sebelum April tahun ini.
Dalam pernyataan setelah pertemuan tersebut, The Fed berjanji untuk terus bersabar dalam rencana untuk menaikkan suku bunga. Sementara Gubernur The Fed Janet Yellen mengaku bahwa setidaknya mereka belum akan menaikkan suku bunga pada kuartal I 2015 ini.(Gd/Liputan6)