BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pesona keindahan Padang Mangateh tak kan pudar di lekang waktu. Sejak zaman Penjajahan Belanda, kawasan ini menjadi lokasi peternakan sapi terluas di Asia Tenggara pada tahun 1955.
Padang Mangateh terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh. Peternakan seluas 280 hektar ini terletak di lereng Bukit yang berbatasan langsung dengan kaki Gunung Sago.
Uniknya, Padang Mangateh adalah daerah savana dengan hamparan padang rumput hijau sejauh mata memandang. Itulah mengapa kawasan ini disebut dengan New Zeland-nya Indonesia yang terkenal di Australia.
Karena letaknya yang cukup tinggi dari permukaan laut, suhu udara di sini terasa dingin, sekitar 18-28 derajad Celcius saat cuaca normal. Selain disuguhkan peternakan sapi, dan gagahnya Gunung Sago, dari tempat ini juga tersuguh hamparan persawahan kota Payakumbuh.
Menurut sejarahnya, Padang Mangateh sudah ada sejak tahun 1916, zaman penjajahan Belanda. Kolonial Belanda ketika itu melihat potensi kawasan ini sangat cocok dijadikan sebagai area peternakan sapi dan kuda.
“Bahkan, banyak orang mengatakan bahwa hanparan padang rumput yang luas di Padang Mangateh adalah peninggalan penjajahan Belanda,” ujar Mukhtiar, warga setempat.
Namun, jika dilihat secara geografis, Sumatera Barat yang merupakan daerah dengan dataran tinggi menyimpan segudang keindahan kekayaan alam. “Mungkin saja, apa yang ada di sini memang sudah begitu sejak dulunya,” tambahnya.
Bahkan pada tahun 1955, Padang Mangateh menjadi petenakan hewan dengan padang rumput terbesar di Asia Tenggara dengan jenis Sapi, Kuda dan Ayam saat itu, namun kini hanya tinggal jenis Sapi saja. Hingga diambil alih oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1985.
Tahun 2012 peternakan ini dijadikan sebagai Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT). BPTU Sapi Potong ini saat memilik tiga jenis Sapi, yakni simental, limosin dan sapi pesisir (sapi lokal). Daerah ini dengan tampilan New Zealand ini dikelola oleh pemerintah Sumbar dengan bantuan pengamanan oleh militer yaitu Den Zipur II.
Dimana di dalam wilayah ini terdapat banyak kandang Sapi, tempat karantina, laboraturium, dan lain-lain. Selain peternakan dan pemandangannya yang mempesona, di Padang Mangateh juga terkenal dengan “Durian Jokowi”. Pohon durian ini ditanam langsung oleh Presiden RI Joko Widodo saat dia melakukan kunjungan pertamanya ke Sumatera Barat pada tahun 2015 silam.
Adapun jenis pohon durian yang ditanam Jokowi, adalah jenis Durio Zibathinus. Jenis durian ini bahkan sering diistilahkan sebagai raja dari segala buah. Durian tersebut ditanam Presiden Joko Widodo di salah satu titik hamparan luas dengan ketinggian hampir 1000 mdpl pada lereng Gunung Sago, yang masih masuk dalam kawasan Padang Mangateh.***