BERTUAHPOS.COM, SIAK – Petani salak pondoh di Kecamatan Dayun, khususnya di Desa Banjar Seminai berharap keluar dari masa trek atau hasil yang berkurang yang dialami tanaman Salak mereka saat ini.
Hal ini diharapkan untuk mengangkat perekonomian mereka yang sudah semakin sulit seiring kebutuhan hidup yang terus meningkat karena melambungnya sejumlah harga barang, paska kenaikan harga BBM.
“Dengan musim hujan ini hendaknya dapat memberi dampak terhadap tanaman salak kami, namun nyatanya tidak juga membawa dampak terhadap produksi buah Salak Pondoh yang memang tengah trek (turun produksi),†ujar Yanna, salah seorang petani Salak Pondoh desa Banjar Seminai Kecamatan Dayun Jumat (26/12/2014).
Disebutkannya Salak Pondoh memang mengalami masa trek dan menyebabkan produksi menurun, hal ini membuat petani Salak Pondoh terpaksa menaikan harga jual.
“Karena produksi turun, harga kami naikkan seiring biaya perawatan yang juga meningkat. Memang resikonya membuat pelanggan kecewa, apalagi ada yang mau membeli namun buah salak yang siap panen belum ada,†tuturnya.
Diakuinya, naiknya harga Salak Dayun ini memang sering membuat konsumen bertanya terkait kenaikan. Memang harga sudah tidak bisa lagi seperti biasanya. “Semoga musim hujan ini dapat mewujudkan harapan kami, karena musim hujan membuat buah salak pondoh semestinya meningkat,†pungkasnya. (syawal)