BERTUAHPOS.COM, SIAK – Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi SIK MSI, Plt Kalaksa BPBD Siak Heriyanto dan Dandim 0322/Siak Letkol Riyanto Budi Nugroho berjibaku memadamkan api yang membakar lahan di Kabupaten Siak.
Hal itu tentu saja mendapat dukungan penuh dan apresiasi luar biasa dari Ketua DPRD Siak Indra Gunawan SE. Indra Gunawan memang berharap banyak agar Siak terbebas dari karhutla.
Indra Gunawan memang konsen terhadap persoalan lingkungan. Kekhawatiran Indra Gunawan terhadap kerusakan lingkungan membuatnya memberikan dukungan penuh untuk langkah pencegahan dan penanggulangan karhutla.
Makanya, ketika rakor pencegahan kathutla di Polres, Indra Gunawan sengaja hadir untuk memberikan support.
Tak hanya tentang persoalan kerusakan lingkungan, tapi juga dampak yang ditimbulkan karena karhutla juga sangat banyak dan begitu luar biasa.
Aktivitas akan lumpuh jika karhutla tidak segera ditangani. Kesehatan masyarakat juga terganggu. Dan yang tak kalah pentingnya adalah, makhluk hidup yang ada di dalamnya akan punah karena terpanggang.
“Membangun kesadaran semua pihak mencegah karhutla adalah kata kuncinya,” ucap Indra Gunawan.
Disebutkan Indra Gunawan, kadang saat berada di lapangan muncul ego. Melihat ada yang bersungguh sungguh, sebagian lainnya bersantai, ada rasa kesal.
“Perbaiki niat, pastikan upaya pemadaman yang dilakukan agar Siak terbebas dari karhutla dan lebih baik ke depannya,” ucap Indra Gunawan.
Memang tidak mudah menjaga kekompakan, sementara upaya pemadaman memerlukan cara dan teknis. Kemampuan menjaga semangat agar tetap bersinergi dibutuhkan dari seorang pemimpin.
Makanya Kapolres Asep turun sebagai penyemangat mereka yang sudah turun, lalu bersama berjibaku melakukan pemadaman. Semangat Kapolres memadamkan api, membawa semangat baru tim yang turun dari berbagai elemen, mulai dari Damkar dan TRC BPBD Siak, TNI atau Kodim 0322/Siak maupun MPA serta masyarakat tempatan.
Jika sebelumnya Kapolres turun di Kampung Tasik Betung, Kecamatan Sungai Mandau, yang wilayahnya berbatasan dengan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, kini Kapolres turun di Kampung Buantan Besar, Kecamatan Siak.
Kebakaran lahan di wilayah itu terjadi sejak Jumat (26/7) sampai Selasa (30/7), masih berlangsung pendinginan.
“Saya mengagumi semangat Kapolres. Dan apa yang dilakukannya layak menjadi contoh dan teladan,” ucap Indra Gunawan.
Hal yang sama diucapkannya untuk Plt Kalaksa BPBD Siak H Heriyanto yang berhasil memenej timnya untuk peka, dan lebih cepat bergerak ke lapangan kapan pun terjadi karhutla.
Indra Gunawan tahu betul betapa panasnya berada di lapangan, dan berada di dalam kepulan asap. Tapi sebagai bentuk tanggung jawab dan kecintaan terhadap alam dan masyarakat, hal itu dilakukan dengan kesungguhan dan penuh cinta.
Sejauh ini, data yang diperoleh Indra Gunawan dari BPBD, kebakaran hutan dan lahan terjadi di lima kecamatan.
Lima kecamatan itu adalah, Kecamatan Sungai Apit, ada di enam kampung, Kecamatan Sungai Mandau dua kampung. Kecamatan Pusako, Siak dan Dayun masing masing ada di satu kampung.
Enam kampung yang lahannya terbakar di Kecamatan Sungai Apit, Kampung Kayu Ara Permai, Teluk Masjid, Mengkapan, Tanjung Kuras, Teluk Batil, Parit Satu dan Dua.
Sementara dua kampung di Kecamatan Sungai Mandau, Kampung Tasik Betung dan Teluk Lancang. Kecamatan Pusako ada Kampung Dosan, Kecamatan Siak ada Kampung Buantan Besar, dan Kecamatan Dayun di Km 3 Kampung Dayun.
Dijelaskannya, Kecamatan Sungai Apit memang rawan karhutla, karena sebagian besar kawasannya merupakan lahan gambut.
Meski dalam proses penghitungan jumlah keseluruhannya yang terbakar, namun pihaknya sudah memiliki data berapa luasan lahan yang terbakar setiap titik di sejumlah desa itu.
Untuk di Kecamatan Sungai Apit, bisa sampai belasan, sementara Kecamatan Siak bisa belasan juga, bahkan menyentuh angka 20 hektare. Demikian juga dengan di Kecamatan Dayun, awalnya enam hektare, dan bisa jadi terus bertambah, karena hingga kini masih terus dilakukan pendinginan karena asap masih ada.
“Untuk Kecamatan Sungai Mandau juga belasan hektare, di sana Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi turun langsung,” terangnya.
Dalam hal ini memang mesti berkolaborasi. Tidak bisa dilakukan sendiri sendiri, harus terpadu dalam satu komando.
Semua pihak terutama pemilik lahan dan kebun harus mengawasi kawasannya masing masing, mencegah terjadinya kebakaran lahan. “Semua kami minya siaga mengatasi karhutla, diawali dengan pencegahan, caranya memberikan sosialisasi ke masyarakat bahaya membakar saat membersihkan kebun,” jelasnya.
Rakor yang dilakukan di Polres pada Jumat (26/7) lalu, mengundang banyak pihak, termasuk para capat dan pihak perusahaan, memiliki manfaat yang besar dalam mencegah terjadinya karhutla.
“Teruslah berjuang, teruslah berupaya dan bersama kita bisa. Untuk Siak lebih baik ke depan.” kata Indra Gunawan. (Infotorial)