BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Plt Gubernur Riau, Edy Natar, mewacanakan dan menekankan urgensi pembangunan jembatan penghubung antara Sei Pakning dan Pulau Bengkalis.
Menurutnya, terdapat lima alasan mendasar yang menjadi pertimbangan krusial untuk keberadaan jembatan ini. Diantaranya adalah alasan historis, ekonomis, strategis, kompromistis, dan logis.
“Semua alasan ini merupakan pijakan kokoh yang menjelaskan mengapa jembatan tersebut harus dibangun,” ungkapnya, di kediaman dinasnya di Pekanbaru, Selasa, 14 November 2023.
Sebagai daerah paling tua di Riau, Pulau Bengkalis tak bisa diabaikan begitu saja secara historis. Tonggak bersejarah dalam pembangunan Riau dapat dirasakan hingga kini, dengan kehadiran Siak, Rohul, dan Kabupaten Kepulauan Meranti yang bermula dari Bengkalis.
Dalam konteks ekonomi, Pulau Bengkalis telah lama dikenal sebagai primadona sektor pertanian dan perikanan.
“Dulu, kita pernah kenal dengan Durian Bengkalis. Di sektor perikanan Bengkalis itu terkenal dengan ikan terubuk. Kedua sektor ini sangat potensial untuk dikembangkan dan dikolaborasikan dengan sektor pariwisata sehingga ekonomi masyarakat terangkat,” ungkapnya.
Pulau Bengkalis menduduki posisi strategis karena berhadapan langsung dengan Selat Malaka, yang merupakan salah satu jalur ekonomi tersibuk di dunia, dan terletak sangat dekat dengan Malaysia dan Singapura.
“Selain itu, sejak dulu Bengkalis itu telah berkontribusi besar terhadap devisa negara dari produksi Migasnya, hal ini tentu menjadi menjadi adalah kuat untuk dikompromikan dengan pemerintah pusat mengapa jembatan penghubung ini perlu ada,” tuturnya.
Sedangkan, tingginya aktivitas ekonomi masyarakat dari Sei Pakning ke Pulau Bengkalis telah membuat pelabuhan penyeberangan di kawasan ini menjadi sangat sibuk. Hal ini menjadi alasan logis, sehingga jembatan perlu ada untuk mengurai itu.
“Jika memang itu terwujud, maka jembatan Sei Pakning – Bengkalis akan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia, dengan panjang lebih 6 kilometer, mengalahkan jembatan Suramadu,” jelasnya.***