BERTUAHPOS.COM – Kontingen Provinsi Riau telah menyelesaikan perjuangan mereka dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut, yang berlangsung dari 8 hingga 20 September 2024.
Meskipun telah berusaha keras, Riau finis di posisi 12 dengan total 78 medali, terdiri dari 21 emas, 22 perak, dan 36 perunggu. Hasil ini tidak memenuhi target 25 medali emas yang telah dipatok oleh KONI Riau.
Ketua Umum KONI Riau, Iskandar Hoesin, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Riau atas ketidakmampuan mencapai target tersebut.
Meski demikian, ia mengapresiasi perjuangan maksimal dari seluruh atlet, pelatih, dan pengurus cabang olahraga.
“Pertama-tama, saya menyampaikan permohonan maaf karena tidak dapat mencapai target 25 medali emas dan gagal masuk 10 besar di PON XXI Aceh-Sumut. Tanggung jawab ini ada di tangan saya sebagai Ketua KONI Riau,” ujar Iskandar Hoesin.
Namun, Iskandar Hoesin mengaku tetap bersyukur karena jumlah medali yang diraih tidak berkurang dibandingkan PON sebelumnya. Dalam kurun waktu 2,5 tahun, kami memaksimalkan persiapan kontingen Riau menuju PON XXI.
Riau yang sebelumnya berada di peringkat 8 pada PON XX Papua, kini turun ke peringkat 12.
Dengan selisih satu medali emas dari Lampung, Riau tidak mampu menembus posisi 10 besar yang didominasi oleh dua tuan rumah, Sumatera Utara dan Aceh.
Sumatera Utara berhasil meraih peringkat 4, sementara Aceh berada di peringkat 6.
Iskandar Hoesin mengungkapkan bahwa salah satu penyebab gagalnya pencapaian target adalah tidak terpenuhinya medali emas dari beberapa cabang olahraga unggulan, seperti angkat besi, binaraga, sepak takraw, paramotor, terjun payung, dayung, muaythai, barongsai, dan kempo.
“Sayangnya, sembilan cabang olahraga unggulan yang sudah menargetkan medali emas tidak berhasil menyumbangkan medali. Ini sudah menjadi perjuangan maksimal dari para atlet dan pelatih,” jelas Iskandar.
Namun, ada juga cabang yang tidak menargetkan emas, seperti ski air dan senam, yang justru meraih lebih banyak medali dari yang diharapkan. Ini memberikan pelajaran bagi kita untuk ke depannya.
Dalam kesempatan yang sama, Iskandar menegaskan bahwa dirinya tidak mencari “kambing hitam” atas kegagalan ini. Ia menyaksikan langsung bagaimana para atlet sudah berjuang maksimal di lapangan, meskipun hasilnya tidak sesuai harapan.
“Kita semua melihat betapa kerasnya para atlet berjuang di lapangan. Saya berterima kasih kepada seluruh atlet Riau atas usaha mereka yang luar biasa. Mereka sudah memberikan yang terbaik,” katanya.
Beberapa cabang olahraga andalan Riau juga sempat diprediksi meraih medali emas di partai final, namun hanya mampu membawa pulang medali perak, seperti Kempo dan angkat berat.
Faktor non-teknis juga disebut sebagai salah satu alasan kegagalan tersebut, meski tidak terlalu dominan.
“Kita tetap harus evaluasi, terutama soal faktor non-teknis yang sedikit banyak mempengaruhi hasil. Ini akan menjadi bahan pembelajaran untuk ke depan,” ungkap Iskandar.
Di akhir, Iskandar Hoesin menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kontingen Riau, termasuk Pemerintah Provinsi Riau, DPRD Riau, serta BUMD dan perusahaan-perusahaan swasta yang berkontribusi.
“Terima kasih kepada Pemprov Riau dan semua pihak yang mendukung kontingen Riau. Pak Pj Gubernur, Sekda Provinsi, dan banyak lainnya yang telah memberikan motivasi langsung kepada para atlet. Meski tidak mencapai target, capaian di atas 80 persen dari target sudah sangat maksimal,” tutup Iskandar Hoesin.