BERTUAHPOS.COM — Meskipun Azzahra Permatahani telah berhasil mempersembahkan medali emas pertama untuk Sulawesi Tengah pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, perseteruan antara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau dan KONI Sulawesi Tengah (Sulteng) terkait statusnya sebagai atlet masih belum usai.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum KONI Riau, Iskandar Hoesin, dalam sambutannya pada acara pembubaran atlet Riau yang berlaga di PON tersebut.
“Kami masih memperjuangkan Azzahra untuk kembali ke Riau melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,” ujar Iskandar pada Rabu, 30 Oktober 2024.
Menurut Iskandar, proses persidangan masih berlangsung, dan Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI), yang sebelumnya memutuskan Azzahra untuk membela Sulteng, tidak hadir dalam dua kali persidangan.
“Walaupun BAORI telah memutuskan Azzahra mewakili Sulteng, bukan berarti jalan kami tertutup. Sampai hari ini, di persidangan kedua, BAORI masih tidak hadir. Mudah-mudahan di persidangan ketiga, BAORI tetap absen agar Azzahra bisa langsung kembali ke Riau,” jelasnya.
Jika Azzahra kembali ke Riau, seluruh medali yang diperolehnya pada PON XXI, yakni dua emas, dua perak, dan satu perunggu, dapat menaikkan peringkat Riau ke posisi 10 besar.
“Medali yang diperoleh Azzahra akan menjadi milik Riau, dan jika ini terjadi, Riau akan berada di peringkat 10,” tambah Iskandar.
Ketika ditanya apakah KONI Riau dapat menjamin karier Azzahra seperti yang dilakukan KONI Sulteng, Iskandar menjawab bahwa masa depan Azzahra bergantung pada prestasinya.
“Kalau jamin, ya tidak bisa. Itu tergantung pada prestasinya. Tapi, semakin lama, dia akan makin dewasa. Jika prestasinya memenuhi syarat, dia bisa berangkat lagi ke kancah internasional, dan semua itu akan ditanggung oleh negara, jadi tidak ada masalah,” ungkapnya.
Iskandar juga menegaskan bahwa KONI Riau tidak harus mengganti biaya pembinaan yang telah diberikan KONI Sulteng kepada Azzahra selama ini, yang dikabarkan mencapai Rp50 juta per bulan.
“Jika keputusan pengadilan menyatakan Riau yang menang, Azzahra harus kembali ke Riau, dan medalinya juga menjadi milik Riau. Masalah uang pembinaan tergantung putusan pengadilan, dan kami dari Riau sudah menyiapkan anggaran sesuai kemampuan,” katanya.
Di sisi lain, Ketua Kontingen PON Riau, Rusli Zainal, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan orang tua Azzahra dan mendapat respon positif.
“Sudah kami komunikasikan dengan orang tua Azzahra, dan alhamdulillah responnya positif, mereka menerima kehadiran kami,” ujarnya saat diwawancarai.
Namun, ketika ditanya apakah KONI Riau siap memberikan fasilitas yang sama seperti yang dinikmati Azzahra di Sulteng, Rusli memilih tidak berkomentar banyak.
“Nanti akan kita bicarakan, mudah-mudahan gubernur yang baru bisa memberikan yang terbaik,” tutupnya.