BERTUAHPOS — Gubernur Riau Abdul Wahid bersama dengan Komisi V DPR RI Robert Row, meninjau kondisi Stadion Utama Riau di Jalan Naga Sakti, Pekanbaru, Kamis, 19 Juni 2025.
Dalam kunjungan ini, Wahid punya rencana untuk mengubah Stadion Utama Riau menjadi kawasan bisnis terpadu berbasis olahraga dan rekreasi. Revitalisasi kawasan ini diharapkan agar bisa dimanfaatkan secara maksimal dan tidak terbengkalai seperti 13 tahun terakhir ini.
“Hari ini kita melihat langsung kondisi stadion utama yang dulu megah, tapi selama 13 tahun terakhir nyaris tak digunakan. Setelah dipakai untuk PON 2012 dan satu pertandingan Indonesia vs Singapura, tak ada lagi event besar digelar di sini. Akibatnya, kondisinya tidak terawat. Tapi hari ini masalah hukum yang menghambat sudah selesai,” ujar Wahid.
Menurutnya, dunia olahraga hanya bisa berkembang jika terintegrasi dengan sektor industri yang bisa memberi nilai ekonomi. Oleh sebab itu, kawasan ini sebaiknya diubah jadi pusat industri olahraga dan bisnis.
“Saya sudah minta bantuan dari Komisi V DPR RI dan Kementerian PUPR untuk mendesain ulang kawasan ini. Kita ingin menjadikannya kawasan bisnis dan industri olahraga. Kalau tidak masuk ke industri, olahraga tidak akan berkembang. Butuh biaya besar dan perawatan serius,” katanya.
Gubernur Wahid menambahkan bahwa kawasan stadion nantinya tidak hanya berfungsi sebagai arena olahraga, tapi juga pusat rekreasi masyarakat. Kehadiran fasilitas penunjang seperti ruang terbuka hijau, pusat kuliner, hingga fasilitas komersial diyakini bisa menghidupkan kembali kawasan tersebut.
“Bayangkan, masyarakat bisa olahraga sekaligus rekreasi di sini. Kalau dikembangkan dengan konsep kawasan bisnis yang modern, ini akan menggerakkan ekonomi kota dan membuka banyak lapangan kerja,” katanya optimis.
Dengan potensi lokasi strategis dan luas lahan mencapai 60 hektare, Stadion Utama Riau diproyeksikan menjadi kawasan multifungsi yang tidak hanya melayani kegiatan olahraga, tetapi juga menjadi destinasi ekonomi baru di Pekanbaru.
Anggota Komisi V DPR RI Robert Row, yang turut hadir dalam peninjauan tersebut, mendukung penuh rencana revitalisasi Stadion Utama Riau. Ia menegaskan pentingnya pemerintah pusat ikut membantu pembiayaan, mengingat nilai aset stadion yang sangat besar.
“Nilai aset stadion ini mencapai Rp1,2 triliun. Jika dibiarkan terbengkalai, itu sangat disayangkan. Ini uang rakyat, dan harus dimanfaatkan. Kami akan teruskan permintaan Pak Gubernur ke Kementerian PUPR untuk segera merevitalisasi kawasan ini,” ujar Robert.
Dia mengungkapkan bahwa stadion dan kawasan sekitarnya memiliki luas sekitar 60 hektare. Ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi pusat kegiatan bisnis, olahraga, dan rekreasi.
“Stadion ini dulunya eks Film Kompon, jadi punya nilai historis juga. Kalau direvitalisasi dan dikelola dengan model kerja sama swasta, kawasan ini bisa jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Pekanbaru,” ujarnya.***