BERTUAHPOS.COM – Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Riau sukses menggelar Kongres Tahun 2024 yang berlangsung di Grand Elite pada Ahad, 27 Oktober 2024.
Kongres yang turut dihadiri secara daring oleh Sekjen PSSI Yunus Nusi ini menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis terkait pengembangan sepakbola di Riau ke depan.
Selain Sekjen PSSI, hadir pula Wakil Ketua II KONI Riau Sanusi Anwar, Ketua Asprov PSSI Riau Edward Riansyah, perwakilan Asosiasi Kabupaten/Kota (Askot) se-Riau, dan perwakilan klub sepakbola di Riau.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua II KONI Riau Sanusi Anwar menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan bagi cabang olahraga (cabor) sepakbola yang kembali lolos ke PON setelah absen selama 31 tahun.
“Sepakbola merupakan cabang olahraga yang paling diminati di seluruh dunia. Karena itu, KONI Riau akan terus memberikan dukungan maksimal. Ini adalah capaian besar setelah terakhir kali lolos pada PON 1993. Kami berharap sepakbola Riau tidak hanya lolos kali ini, tetapi bisa mempertahankan konsistensi di PON berikutnya,” ujar Sanusi.
Sanusi menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan alokasi anggaran untuk pembinaan sepakbola sebesar Rp1 miliar setiap tahunnya, meskipun harus dibagi dengan cabor lainnya.
“Kita sudah siapkan anggaran untuk kejuaraan senior dan junior. Kalau memang berangkat 30 orang, kita akan bantu sesuai kebutuhan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Asprov PSSI Riau, Edward Riansyah, atau yang akrab disapa Edu, mengungkapkan sejumlah kesepakatan penting dalam Kongres ini, termasuk keanggotaan baru dan perubahan nama klub.
“Kita menyambut empat klub baru yang bergabung, yakni Madina City FC, Tunas Negeri FC, Pekanbaru FC dari Kota Pekanbaru, dan Toluak City FC dari Kuansing. Ada juga tiga klub yang melakukan perubahan nama, yakni Abadi Riau menjadi Alfia FC, Triple FC menjadi UNRI FC, dan Pemuja berganti Flamboyan FC,” ungkap Edu.
Asprov PSSI Riau juga menyusun agenda kompetisi tahun 2024, termasuk Piala Soeratin untuk kelompok umur 13, 15, dan 17 tahun.
Tak hanya itu, kompetisi perdana Piala Pertiwi untuk kelompok umur 15 dan 17 tahun juga direncanakan untuk mendorong pengembangan sepakbola wanita di Riau.
“Kami targetkan Piala Soeratin digelar pada pertengahan November, sementara Piala Pertiwi akan diselenggarakan pada Desember. Kami berharap kompetisi-kompetisi ini bisa menjadi wadah bagi talenta muda untuk berkembang,” jelas Edu.
Selain kejuaraan tingkat lokal, Asprov PSSI Riau kini juga menanti kepastian jadwal Liga 3 dan Liga 4 dari PSSI pusat, guna memastikan para klub sepakbola Riau memiliki kesempatan bersaing di level nasional.