BERTUAHPOS.COM—Kementrian Kesehatan Malaysia (KKM) menyarankan masyarakatnya tidak menggunakan teknik rapid test kit (RTK) yang kini beredar di pasaran untuk mendeteksi COVID-19. Sebab itu hanya mendeteksi antibodi dalam tubuh.
“Untuk informasi, ujian laboratorium yang dilakukan di fasilitas kesehatan pemerintah bagi mendeteksi infeksi COVID-19 adalah dengan menggunakan teknik Real-Time Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (rRT-PCR),” kata Dirjen Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah di Putrajaya, Selasa.
Dia mengatakan, teknik rRT-PCR yang dijalankan akan mendeteksi kehadiran virus COVID-19 yang terdapat di dalam tubuh pasien. “Justru, rRT-PCR COVID-19 yang positif bermaksud individu tersebut telah dijangkiti oleh virus COVID-19. Keputusan ujian yang tepat melalui teknik rRTPCR adalah amat penting dalam pengurusan pasien COVID-19 yang terdeteksi,” katanya.
Sedangkan melalui teknik rapid test kit (RTK) yang kini terdapat di pasaran, ujar dia, adalah untuk mendeteksi antibodi yang ada di dalam badan akibat infeksi yang dialami sedangkan antibodi muncul di dalam badan sekitar lima hingga delapan hari setelah terinfeksi.
Oleh karena itu, ujar dia, KKM mengharapkan masyarakat tidak menjalani ujian RTK dengan sembarangan tanpa mendapat nasehat dari ahli kesehatan karena berpotensi untuk menimbulkan salah tafsir dan keresahan terhadap keputusan ujian yang diperoleh.
Sementara di dalam negeri, Pemerintah Indonesia menyiapkan satu juta tes cepat (rapid test) virus corona. Hal itu dilakukan untuk menahan penyebaran virus yang telah menjadi pandemi global ini.
“Ada 1 juta rapid test,” kata Juru Bicara Pemerintah Dalam Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto saat melakukan konferensi pers di Gedung Graha BNPB dan disiarkan secara langsung melalui beberapa saluran, akhir pekan lalu.
Mengutip CNN Indonesia.com, rapid test ini kata Yuri tak hanya akan dilakukan di Jakarta tetapi dilakukan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Alat-alat tes ini juga akan didistribusikan ke provinsi-provinsi di seluruh Indonesia secara bertahap.
Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan bahwa Riau sudah memesan sebanyak 6.000 rapid test. Alat ini nantinya juga akan didistribusikan ke setiap kabupaten dan kota di Riau. “Kami sudah pesan tinggal tunggu saja lagi,” katanya awal pekan lalu. (bpc3)