BERTUAHPOS.COM – Gulai ikan patin adalah salah satu kuliner ikonik yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari warga Riau. Hidangan ini menjadi primadona di hampir setiap rumah makan di Pekanbaru dan sekitarnya, berkat kelezatannya yang khas.
Gulai ikan patin menggabungkan potongan ikan patin besar dengan kuah gulai kental. Masakan ini unik karena menggunakan bahan dasar ikan patin yang dipotong besar, memberikan cita rasa yang istimewa. Namun, di balik kelezatannya, gulai ikan patin memiliki sejarah panjang terkait rempah-rempah yang memengaruhi rasa masakan ini.
Asal-usul rempah-rempah dalam gulai ikan patin menunjukkan pengaruh besar dari masakan Tiongkok, Arab, dan India. Akulturasi rasa ini mencerminkan bagaimana bumbu dan teknik pengolahan dari berbagai budaya telah menyatu dalam masakan Melayu Riau. Sejak zaman dahulu, ikan patin, yang juga dikenal dengan nama ikan baung, telah menjadi bagian penting dari kuliner di Provinsi Riau.
Ikan patin hidup di berbagai aliran sungai di Riau, seperti Sungai Indragiri, Sungai Siak, Sungai Kampar, dan Sungai Rokan. Pengolahan ikan patin yang dilakukan masyarakat lokal tidak hanya terbatas pada penggorengan atau pembakaran, melainkan juga melibatkan penggunaan bumbu dan rempah secara maksimal. Pengaruh pedagang Tiongkok dan Arab yang datang ke Riau memperkenalkan berbagai bumbu dan teknik baru, memperkaya cara pengolahan ikan patin.
Gulai ikan patin adalah hidangan yang segar dan nikmat, terutama ketika dinikmati pada siang hari. Selain populer di kalangan penduduk lokal, masakan ini juga menarik perhatian wisatawan asing, berkat cara pengolahan yang higienis dan bersih.
Secara nutrisi, ikan patin, yang termasuk dalam genus Pangasius, menawarkan kandungan gizi yang sangat tinggi. Ikan ini kaya akan asam lemak esensial DHA dan EPA, vitamin A, omega 3, vitamin B6, vitamin D, vitamin B12, zat besi, selenium, dan yodium.
Dengan kandungan protein sekitar 23-28 persen dan lemak yang lebih rendah dibandingkan ikan lain, ikan patin memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Kandungan lemak tak jenuh sebesar 50 persen pada ikan patin dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular dan menurunkan kolesterol jahat, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung koroner.***