BERTUAHPOS.COM,PEKANBARU – Imlek merupakan salah satu hari bersar bagi masyarakat Tionghoa. Beragam persiapan akan dilakukan, mulai dari menyiapkan pernak-pernik Imlek hingga menyiapkan sesajian dan makanan di hari istimewa ini. Ket Tjing, Panitia Imlek Bersama 2015 bidang media kepada Bertuahpos.com menerangkan, sebagaimana lazimnya sebuah ritual yang dilakukan masyarakat Tionghoa, perayaan Imlek juga dilengkapi dengan berbagai macam sesajian yang sarat makna dibaliknya.Â
Â
“Jadi penggunaan perlengkapan sesajian tidak sembarangan atau berdasarkan keinginan orangnya. Melainkan ada makna-makna atau melambangkan dunia serta nilai-nilai spiritual,” terangnya.
Â
Salah satu kebutuhan wajib yang tak boleh ketinggalan adalah buah-buahan. Pada saat Perayaan Imlek, ada beberapa buahan yang wajib ada. Dihimpun dari Berbagai Sumber, buah  yang wajib ada di perayaan ialah lima macam buah-buahan tidak berduri (Ngo koo). Terdiri dari pisang, jeruk, buah lie, delima dan semangka. Dari buah-buahan itu, yang wajib hadir dalam perayaan Imlek adalah pisang dan jeruk, sedangkan sisanya bisa digantikan buah yang lain.
Â
Pisang dalam bahasa Mandarin disebut xiangjiao. Xiang yang artinya disukai, digemari atau biasa juga bermakna membantu, menolong. Karena tanaman pisang hanya berbuah sekali dalam hidupnya dan sebelum mati tumbuh tunas-tunas baru disekitarnya. Dalam pandangan masyarakat penganut Konghucu hal itu melambangkan bahwa manusia sebelum meninggal, harus melakukan kebajikan dan memiliki keturunan serta harus bisa menjadi panutan bagi generasinya.
Â
Buah lie mengandung filosofi, manusia wajib mematuhi peraturan Tuhan dan peraturan yang berlaku di masyarakat atau negara. Sesuai makna kata lie, setia, manusia harus setia kepada ajaran agama, dan kaidah-kaidah bernegara dan bermasyarakat.
Â
Delima disebut shiliu. Shi artinya teladan. Buah ini memiliki makna dan filosofi bahwa manusia harus menjadi teladan bagi manusia lainnya dan senantiasa berbuat kebaikan.
Â
Jeruk (kiet) rahmat dalam bahasa Mandarin. Buah ini melambangkan bahwa setiap orang yang berbuat baik pasti akan memperoleh rahmat dari Tuhan.
Â
Semangka dalam bahasa Mandarin, Xigua. Xi bermakna belajar. Artinya manusia harus terus belajar demi peningkatan kualitas diri dan terus meningkatkan sifat cinta kasih dan kebajikaan dalam dirinya.
Â
Tebu dalam bahasa Mandarin, (ganzhe) gan manis. Simbol kehadiran tebu selain mempererat persaudaraan juga bermakna bahwa hidup itu harus manis atau kebaikan dan cinta kasih manusia harus terus tumbuh dari kecil sampai dewasa seperti halnya tebu yang semakin tua semakin manis.
Â
Selain buah-buahan yang wajib, ada juga beberapa buahan yang harus dihindari. Yaitu buah-buahan yang berduri seperti salak atau durian, terkecuali nanas karena (Wang Li) ucapannya mirip dengan kata Wang (berjaya). Disamping itu nanas juga bisa dilambangkan sebagai mahkota raja.
Â
Disamping buah-buahan, dianjurkan juga untuk memakan manisan seperti kolang kaling agar pikiran bisa menjadi jernih terus dan juga agar-agar yang sebaiknya disajikan dalam bentuk bintang agar kehidupan maupun jabatannya dimasa yang akan datang bisa menjadi lebih terang dan bersinar. Sebaiknya dihindari atau dipantangkan mengkonsumsi bubur, sebab ini melambangkan kemiskinan atau kesusahan. Sebab pada saat musim kelaparan di Tiongkok mereka tidak bisa menyajikan nasi. Disamping itu makanan-makanan yang berasa pahit seperti pare dan fumak sebaiknya ini juga dihindari sebab makanan tersebut melambangkan kepahitan hidup. (bbs/nova).