BERTUAHPOS.COM, RENGAT – Menindaklanjuti perihal limbah PT Bayas Biofules (BBF), yang beroperasi di Kecamatan Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Inhu jadwalkan kunjungan ke Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta.
“Jika memang perlu itu perusahaannya ditutup saja. Membuang limbah dengan seenaknya saja,” berang Ketua Komisi III Taufik Hendri, kepada Bertuahpos.com, Kamis (30/1).
Bahkan menurut Hendri, pembuangan limbah hasil olahan Cruide Palm Oil (CPO) milik anak perusahaan Darmex Grup itu diduga sengaja melakukan pembuangan limbah secara brutal.
“Bahkan tidak hanya didalam areal perusahaan saja, di luar pagar perkarangan perusahaan itu juga terdapat limbah mereka berceceran,” kata Hendri.
Karena hal itulah dari Komisi III DPRD Inhu itu mengatensi pencemaran lingkungan hingga tidak hanya melaporkan kejadian itu pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau, hingga ke KLHK pusat.
“Tujuannya agar mereka dapat sanksi dari pihak eksekutif (Pemrov Riau,-red),” kata Hendri
Sebelumnya Humas PT BFF, Joko, tidak menampik bahwa limbah tadi memanglah dari perusahaan.
“Akibat salah satu tangki penampungan bocor. Namun kini sudah dibuatkan tangki khusus,” singkat Joko.
Sebelumnya Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dilakukan oleh Komisi III DPRD Inhu, bersama dengan Camat Kuala Cenaku, lantaran mendapat laporan dari masyarakat tempatan, yang menuturkan bocornya limbah itu bukan lah kejadian yang pertama kalinya, selain lingkungan tadi yang tercemar bahkan bau menyengat juga tercium diareal limbah tadi.
Sebagai informasi PT BBF sendiri beroperasi sebagai penampung minyak CPO dari berbagai kecamatan di kabupaten Inhu, dan serta kabupaten tetangga, minyak CPO itu selain diolah oleh perusahaan mereka juga mengirim keberbagai provinsi menggunakan kapal tongkang.(bpc18).