BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Malam kebaikannya sama dengan seribu bulan (Lailatul Qadar), dalam banyak riwayat akan muncul pada malam terakhir menjelang Ramadan usai.
Ini punya alasan yang masuk akal. Dan sejurus dengan anjuran itikaf pada 10 malam terakhir Ramadan. Seperti dilansir dari situs nu.or.id, Lailatul Qadar akan menghampiri insan dengan jiwa yang bersih, atau pada tingkat kesucian yang sempurna.
Orang yang masuk dapat kategori ini betul ada. Terlepas dari itu semua, sangat bergantung dengan keyakinan masing-masing manusia untuk mempercayainya.
Ustaz Quraish Shibab, dalam tafsirnya menjelaskan, bahwa sambungan ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang Lailatul Qadar, bahwa penerima malam mulia itu harus berkesinambungan.
Dalam Al-Quran sendiri dijelaskan pada Surat Al-Qadr ayat 4: Tanazzalul malaikat war ruh. Kata Tanazzalul mengandung arti kesinambungan, atau terjadinya sesuatu pada masa kini dan masa datang.
Malam yang hadir pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan menurut beberapa riwayat jatuh pada tanggal-tanggal ganjil ini, menuntut kesiapan dari manusianya itu sendiri untuk mendapatkan malam lailatul qadar.Â
Karena ketika itu, diharapkan jiwa manusia yang berpuasa selama 20 puluh hari pertama itu telah mencapai satu tingkat kesadaran dan kesucian yang memungkinakan malam mulia itu berkenan mampir menemuinya.
Itu pula sebabnya Nabi SAW menganjurkan sekaligus mempraktikkan i’tikaf (berdiam diri dan merenung di masjid) pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadan. Selebihnya, hanya Allah SWT yang mengetahui. (bpc3)