BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kalimat la laha illallah mengandung makna tauhid yang dalam. Syeikh Muhammad bin Abu Bakar Unshfury dalam kitab: Al-Mawa’izh Al-Usfuriyah mengungkap keutamaan kalimat la ilaha illallah.
Syeikh Muhammad menukil firman Allah Ta’ala dari Kitab Zabur Nabi Dawud ‘alaihissalam. Dari Abdushomad bin Mughoffal berkata, aku mendengar Wahab bin Munabbih RA berkata:
Aku membaca 30 baris di akhir kitab Zabur Nabi Daud AS bahwa Allah Ta’ala berfirman: “Wahai Daud, apakah engkau tahu mukmin mana yang lebih Aku suka Kupanjangkan hidupnya?.
Nabi Dawud menjawab: “Tidak”.
Allah Ta’ala berfirman: Yaitu orang yang jika mengucap Laa Ilaaha Illallah maka kulitnya merinding dan persendiannya bergetar karena sesungguhnya Aku tidak menyukai kematian baginya sebagaimana orang tua tidak menyukai (kematian) anaknya. Tetapi dia harus mati, sesungguhnya Aku ingin membahagiakannya di tempat selain tempat ini, sebab nikmatnya (dunia) adalah bencana dan kemakmurannya (dunia) adalah kesulitan. Di dalamnya (dunia) ada musuh yang tidak main-main merusakmu, dia berjalan pada kalian seperti aliran darah. Oleh karena itu Aku menyegerakan kekasih-kekasihKu ke surga. Andai bukan karena hal tersebut pastilah Adam dan anaknya tidak mati hingga sangkakala ditiup“.
Dalam sebuah majelis tafsir Al-Qur’an Syeikh Imam az-Zahid Ya’qub Al-Kisa’i, sesungguhnya Hazim bin Walid RA jatuh sakit.
Dia pun mendatangi dokter dan mulailah diperiksa denyut nadinya. Sang dokter justru berkata: “Tidak ada penyakit, kalian tanyalah kepada dia tentang keadaannya, karena seseorang terkadang lebih tahu keadaannya sendiri”.
Maka mereka bertanya kepada Hazim bin Walid RA, dia menjawab: Sakit bukan pada diriku, sakitku adalah takut Allah yang Maha Mulia lagi Maha Penganugerah, takut disodorkan dan diperhitungkan, takut hilangnya iman hingga aku harus diazab, beruntunglah orang yang keluar dari dunia dengan iman dan tempat kembalinya ke surga. (bpc2)