BERTUAHPOS.COM — Ribuan demonstran anti-lockdown turun ke London, Inggris, pada Sabtu, 24 April 2021. Ini terjadi meskipun ada pembatasan pada pertemuan massal dan keramaian selama pandemi Covid-19.
Para pengunjuk rasa menganggap pembatasan di masa pandemi ini tidak perlu dilakukan. Mereka menilai hal itu melanggar hak asasi manusia (HAM).
Ribuan pendemo juga menentang vaksinasi, pemakaian masker dan juga penerapan paspor kesehatan. Dilansir dari Reuters, demo dihadiri sekitar 10.000, meskipun Kepolisian Metropolitan tidak mengkonfirmasi angkanya.
Para pengunjuk rasa meneriakkan “kebebasan” dan “buka masker anda”. Mereka juga membawa serta plakat “Tidak untuk paspor vaksin”.
Mereka yang melakukan unjuk rasa sebagian besar tidak menggunakan masker. Seorang juru bicara Kepolisian Metropolitan mengatakan dia tidak mengetahui adanya penangkapan terhadap demonstran.
Inggris sendiri telah melonggarkan karantina wilayahnya dalam beberapa pekan terakhir. Toko-toko non-esensial dan perhotelan, serta kegiatan luar ruangan dibuka kembali pada 12 April, tetapi pertemuan dalam ruangan masih dilarang hingga 17 Mei.
Sebelumnya, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan pembukaan kembali adalah “langkah besar” menuju kebebasan. Namun warga tetap harus lebih bertanggung jawab karena virus corona masih menjadi ancaman.
Di negara tersebut pun sudah ada antrian di bar setelah tengah malam, dan warga kembali berpesta. Membuat orang berbelanja lagi menjadi sangat penting untuk pemulihan Inggris.
Pasalnya, 2020 menjadi tahun terburuk bagi ekonominya dalam lebih dari tiga abad. Di mana ada penurunan 9,8% dalam produk domestik bruto (PDB). (bpc2)