BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Analisis genetik menunjukkan, ada dua jenis cacar monyet yang berbeda terdeteksi di Amerika Serikat, pejabat kesehatan masyarakat mengatakan, meningkatkan kemungkinan kasus-kasus sebelumnya di AS mungkin “di bawah radar”.
Jennifer McQuiston, seorang pejabat di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), mengungkapkan kepada wartawan pada Jumat (3/6), penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan berapa lama virus monkeypox telah beredar di Amerika Serikat.
“Saya pikir, mungkin saja ada kasus cacar monyet di Amerika Serikat yang sebelumnya tidak terdeteksi, tetapi tidak sampai tingkat yang besar,” katanya, seperti dikutip Al Jazeera.
Namun, dia menambahkan, “mungkin ada penularan tingkat komunitas yang terjadi” di beberapa bagian AS, di mana virus monkeypox belum teridentifikasi.
CDC mengatakan, kemungkinan lebih banyak kasus cacar monyet akan muncul di AS. Dr Angela Rasmussen, ahli virologi di Universitas Saskatchewan, Kanada, menyebutkan, temuan itu menunjukkan, virus monkeypox akan lebih sulit untuk dikendalikan.
“Kita tidak benar-benar memiliki pemahaman yang baik tentang berapa banyak kasus (cacar monyet) yang ada di luar sana,” ujar Rasmussen kepada Associated Press, seperti dilansir Al Jazeera.
Cacar monyet, yang biasanya tidak mudah menyebar di antara manusia, merupakan penyakit endemik di beberapa bagian Afrika. Bulan lalu, Eropa dan AS mulai mendeteksi kasus cacar monyet. Pejabat kesehatan di banyak negara sedang menyelidiki penularan cacar monyet.
Hingga Jumat (3/6), otoritas kesehatan AS telah mengidentifikasi setidaknya 21 kasus di 11 negara bagian. Gejala cacar monyet bisa berupa pembengkakan kelenjar getah bening, diikuti dengan ruam kulit.***
Sumber: Kontan.co.id