BERTUAHPOS — Investor pasar modal, khususnya pemula, perlu waspada terhadap saham gorengan yang bisa menjadi jebakan merugikan. Saham jenis ini kerap menarik perhatian karena pergerakan harganya yang tidak masuk akal, namun justru menyimpan risiko besar karena tidak didukung fundamental perusahaan yang sehat.
Saham gorengan umumnya mengalami fluktuasi tinggi akibat manipulasi pasar oleh pihak-pihak tertentu. Menurut SEVP Retail Markets & IT PT BNI Sekuritas, Teddy Wishadi, banyak investor pemula tergoda untuk membeli saham semacam ini karena berharap keuntungan cepat, padahal ujung-ujungnya malah merugi.
“Saham gorengan sering kali menjebak. Salah satu contoh kasus besar adalah konglomerat India, Gautam Adani, yang kehilangan harta hingga USD120 miliar (setara Rp1.800 triliun) setelah laporan dari Hindenburg Research pada Januari 2023,” ungkap Teddy dalam keterangannya, Jumat (16/2/2025).
Agar terhindar dari jebakan saham gorengan, Teddy memberikan enam tips penting yang bisa diterapkan oleh investor:
- Lakukan Riset Fundamental Mendalam
Pelajari kinerja keuangan, prospek bisnis, dan kualitas manajemen perusahaan sebelum membeli saham. Riset bisa diperoleh dari laporan keuangan, situs resmi perusahaan, atau tim analis yang tepercaya. - Hindari Saham dengan Volatilitas Tidak Wajar
Saham yang harganya naik turun ekstrem tanpa alasan jelas patut dicurigai. Investor perlu menganalisis secara teknikal dan fundamental sebelum mengambil keputusan. - Waspadai Informasi Tidak Valid
Jangan mudah percaya dengan rekomendasi investasi dari sumber yang tidak jelas. Selalu periksa kebenaran informasi melalui kanal resmi dan media terpercaya. - Diversifikasi Portofolio Investasi
Jangan taruh semua dana di satu saham. Sebar investasi di berbagai sektor dan jenis saham untuk mengurangi risiko kerugian besar. - Gunakan Aplikasi Investasi Tepercaya
Pastikan menggunakan aplikasi yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini penting untuk menjamin keamanan dan transparansi transaksi. - Patuhi Rencana Investasi
Miliki strategi investasi dan patuhi rencana yang sudah disusun. Hindari keputusan impulsif yang didorong oleh emosi sesaat.
“Investasi saham memang menawarkan potensi cuan yang tinggi, tapi tetap harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan logika,” pungkas Teddy.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, investor diharapkan bisa terhindar dari jebakan saham gorengan dan membangun portofolio yang sehat serta berkelanjutan.***