BERTUAHPOS, PEKANBARU – Kinerja Bank Riau Kepri mulai menunjukkan penurunan, khususnya pada kuartal pertama. Hal ini terlihat dari kenaikan Non Performing Loan (NPL) dengan nilai sebesar Rp 72,775 miliar. Pada April 2012, NPL berada di posisi 2,73% dengan nominal Rp 207,443 miliar, dan pada April 2013 menjadi Rp 280,218 miliar atau 3,12%.
“Berapapun kenaikan NPL tetap harus dianggap mengkhawatirkan. Namanya juga kredit bermasalah, tentu harus dianggap mengkhawatirkan. Kenaikan NPL ini perlu dikaji dan di analisis, karena menunjukkan terjadinya penurunan kinerja bank,” ujar Pengamat Ekonomi Riau Edyanus Herman Halim kepada BertuahPos, Jumat (21/6/2013).
Dijelaskannya, Non Performing Loan atau kredit bermasalah merupakan salah satu indator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank. Dimana salah satu fungsi bank adalah sebagai lembaga intermediary atau penghubung antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana.
“Penurunan kinerja seperti melonjaknya kenaikan kredit bermasalah, akan menyebabkan kepercayaan nasabah menurun. Hilangnya kepercayaan nasabah akan berakibat sangat buruk. Makanya, berapapun kenaikan NPL itu harus disikapi dengansangat serius,” sebut Edyanus.
Sementara itu, Kepala Humas Bank Riau Kepri Yudi yang dikonfirmasi Bertuahpos belum memberikan pernyataan penyebab kenaikan NPL tersebut. SMS yang dikirimpun belum mendapat respon.(*)