BERTUAHPOS — Harga emas batangan Antam produksi PT Aneka Tambang (ANTM) di Pegadaian belum menunjukkan pergerakan baru pada Senin, 21 April 2025. Seluruh denominasi tercatat stagnan dibandingkan dengan harga perdagangan akhir pekan lalu.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Pegadaian, harga emas ukuran 0,5 gram masih dipatok di angka Rp1.070.000, sementara untuk ukuran 1 gram tetap berada di level Rp2.034.000. Kedua ukuran ini menjadi pilihan paling populer di kalangan investor ritel karena lebih terjangkau.
Tidak hanya itu, harga emas Antam untuk ukuran lainnya juga tidak mengalami perubahan. Untuk ukuran 2 gram dijual seharga Rp4.006.000, sedangkan ukuran 3 gram ditawarkan Rp5.983.000. Sementara itu, emas 5 gram dijual Rp9.936.000, dan 10 gram berada di angka Rp19.816.000.
Adapun untuk pembelian dalam jumlah besar, harga emas Antam ukuran 25 gram dibanderol Rp49.408.000, ukuran 50 gram Rp98.734.000, dan 100 gram dijual Rp197.387.000. Emas ukuran 250 gram ditawarkan dengan harga Rp493.194.000, 500 gram seharga Rp986.169.000, dan 1.000 gram (1 kilogram) dijual seharga Rp1.972.296.000.
Berikut harga emas Antam di Pegadaian hari ini:
- 0,5 gram: Rp 1.070.000
- 1 gram: Rp 2.034.000
- 2 gram: Rp 4.006.000
- 3 gram: Rp 5.983.000
- 5 gram: Rp 9.936.000
- 10 gram: Rp 19.816.000
- 25 gram: Rp 49.408.000
- 50 gram: Rp 98.734.000
- 100 gram: Rp 197.387.000
- 250 gram: Rp 493.194.000
- 500 gram: Rp 986.169.000
- 1.000 gram (1 kg): Rp 1.972.296.000
Harga Emas Global Pecahkan Rekor Tertinggi
Sementara itu, harga emas dunia mencetak rekor tertinggi baru setelah indeks dolar Amerika Serikat (AS) terjungkal ke level terlemah dalam lebih dari tiga tahun. Dalam perdagangan Asia pada Senin pagi, 21 April 2025, logam mulia tersebut melonjak hingga 1,5% ke level US$3.375,26 per troy ounce, berdasarkan data realtime Bloomberg.
Pelemahan tajam indeks dolar AS yang turun ke posisi 98,62—terendah sejak 31 Maret 2022—mendorong investor beralih ke aset aman seperti emas. Kondisi ini memperkuat daya tarik emas sebagai pelindung nilai, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global dan kekhawatiran yang masih menggelayuti pasar.
Penurunan tajam mata uang the greenback, yang selama ini menjadi andalan dalam perdagangan internasional, membuat emas menjadi alternatif yang semakin diminati. Para investor kini memilih menjauhi dolar dan memindahkan aset mereka ke emas, yang dianggap lebih stabil dalam situasi global yang penuh gejolak.
Lonjakan ini juga didorong oleh meningkatnya kekhawatiran terhadap perang dagang global, terutama setelah Presiden AS Donald Trump kembali memicu ketegangan dagang dengan sejumlah negara mitra. Ketegangan ini diperkirakan mulai berdampak nyata pada ekonomi dunia, seperti tercermin dalam pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh Dana Moneter Internasional (IMF).
Selain itu, pelaku pasar juga tengah menanti rilis indeks pembelian manajer (PMI) yang diperkirakan akan memberikan gambaran lebih dalam soal dampak perang dagang terhadap sektor manufaktur global.
Reli harga emas yang sudah berlangsung selama 12 pekan berturut-turut ini menjadi yang terpanjang sejak tahun 2022. Tren ini turut diperkuat oleh langkah sejumlah bank sentral dunia yang diduga terus menambah cadangan emasnya sebagai strategi mitigasi risiko ekonomi.
Dengan tren harga yang terus menanjak, para analis memproyeksikan potensi kenaikan lanjutan emas dalam waktu dekat masih terbuka lebar, terutama jika tensi geopolitik dan tekanan terhadap dolar AS belum mereda.***