BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Masalah anak putus sekolah di Riau memang bukan isu baru. Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, meminta persoalan ini menjadi atensi bersama.
Sangat tak pantas masih ada anak-anal tak bisa mengenyam pendidikan di tengah pemerintah menggratiskan biaya sekolah.
Menurut Satuan Tugas Pengentasan Anak Tidak Sekolah (PANTAS), luasnya geografis Riau menjadi salah satu penyebab mengapa banyak anak di Riau putus sekolah.
Pertemuan antara Edy Natar bersama dengan Satgas PANTAS di kediaman dinas Gubernur Riau, pada Rabu, 3 Januari 2024, menekankan dirinya tak ingin masih ada anak Riau yang sulit mengenyam pendidikan.
“Tidak boleh ada anak di daerah kita yang tidak mengenyam pendidikan, ini tanggungjawab pemerintah,” ujar Edy Nasution.
Edy menaruh harapan kepada Satgas ini agar dapat memberikan dorongan besar kepada orang tua dan anak untuk mencegah anak putus sekolah.
Selain itu, ia mendorong Satgas PANTAS menjangkau seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Riau, dilakukan evaluasi, dan difasilitasi anak tidak sekolah atau putus sekolah.
“Saya ingin mendorong agar kinerja ini ditingkatkan karena melakukan pekerjaan ini butuh perjuangan,” tambahnya.
Upaya pendataan harus terus dilakukan, termasuk memvalidkan serta memfasilitasi anak-anak di Riau agar dapat mengenyam pendidikan dengan mudah.
Ketua Satgas PANTAS Riau, Pahmijan mengatakan, setiap masyarakat berhak mendapatkan pendidikan layak dan kesempatan mengembangkan diri.
Namun, banyak faktor seperti masalah ekonomi, lingkungan, kurangnya minat, sosial, internal keluarga, dan sosial yang menjadi penyebab anak putus sekolah.
Pahmijan menuturkan, luasnya daerah di Provinsi Riau membuat Dinas Pendidikan kesulitan mengatasi masalah ini, sehingga dibutuhkan dukungan berbagai pihak.
“Satgas PANTAS, yang terdiri dari berbagai pihak dari berbagai daerah di Riau, diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan anak tidak sekolah sehingga dapat dituntaskan,” pungkasnya.***