BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Jatuhnya sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Huawei telah menghantarkan perusahaan teknologi ini terus berkembang.
Huawei terus mempertahankan perangkat – perangkat mereka meski tidak lagi berdampingan dengan google.
Sebentar lagi dia juga akan meninggalkan Android, setelah sistem operasi buatan mereka bernama HarmonyOS benar – benar sempurna.
Dikabarkan dalam waktu dekat Huawei Technologies akan meluncurkan sistem operasi HarmonyOS terbaru bagi smartphone. Peluncuran itu akan dilaksanakan pada Rabu, 2 Juni 2021.
Dengan hadirnya sistem operasi ini, Huawei semakin menunjukkan kemandiriannya dengan tidak lagi bergantung pada Google Android sebagai sistem operasi.
Internet-of-Things adalah perangkat pertama yang akan dioperasikan dengan sistem HarmonyOS.
Sistem ini juga telah digunakan pada jam tangan, laptop, dan peralatan rumah tangga Huawei selama dua tahun terakhir.
Apa yang dilakukan Huawei ternyata juga diadopsi oleh Apple dan Google, yang terus berupaya meningkatkan OS mereka dan beradaptasi dengan era baru.
“Ada kemungkinan Huawei akan menyalip raksasa industri dengan kedatangan 5G dan internet ultracepat,” kata Ma Jihua, seorang analis yang memiliki hubungan dekat dengan Huawei.
Di China, iklim untuk membangun HarmonyOS sangat menundukung. Akses pasar yang luas, lingkungan pengujian yang menguntungkan, dan penyebaran jaringan 5G yang cepat, semua itu seperti pemacu semangat bagi Huawei untuk tampil lebih mandiri.
Peluang ini sangat menguntungkan bagi raksasa teknologi China untuk membangun HarmonyOS ke dalam ekosistem seluler terbesar ketiga di dunia, setelah Apple iOS dan Google Android.
Selain memanfaatkan Huawei untuk bersaing dengan raksasa ekosistem seluler internasional, HarmonyOS juga memiliki kepentingan strategis untuk tujuan Huawei di industri mobil.
Dalam jangka menengah, sistem operasi memainkan peran yang menentukan apakah Huawei dapat membangun ekosistem AI plus Internet of Things (AIoT) yang melibatkan mobil, manusia, dan sekitarnya, mengutip laporan Founder Securities.
Huawei memperkirakan jumlah perangkat yang dilengkapi dengan HarmonyOS akan mencapai 300 juta pada akhir tahun 2021, termasuk lebih dari 200 juta perangkat Huawei, menurut laporan dari Xinhua News Agency.
Bagi mereka, inilah hikmah dari jatuhnya sanksi Amerika Serikat pada Mei 2019 lalu, di mana smartphone Huawei terbaru tidak bisa lagi menggunakan sistem operasi Android — setelah masuk daftar hitam ekspor dan melarang Huawei mengakses teknologi penting asal AS. Hal itu menghalangi kemampuan perusahaan untuk merancang chip.
Daftar hitam itu juga melarang Google memberikan dukungan teknis untuk ponsel Huawei baru dan akses ke Google Mobile Services. Hal itu membuat perusahaan tidak bisa menggunakan sistem operasi Android dan aplikasi bawaan Google seperti Play Store, Gmail, hingga YouTube.
Terbukti, sanksi itu bukanlah akhir dari perjalanan Huawei untuk terlibat dalam perkembangan teknologi di masa akan datang, dengan hadirnya HarmonyOS. (bpc2)