BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengingatkan perlu meningkatkan kewaspadaan. Dia sangat mengkhawatirkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin bisa saja berbuat nekat dengan mengarahkan nuklir taktis ke negaranya.
Hal ini diungkapkan okeh Volodymyr Zelensky dalam sebuah wawancara khusus bersama CNN International, dari Kantor Presiden di Kiev pada Jumat, 14 April 2022.
Zelensky mengungkapkan, Putin bisa saja beralih ke senjata nuklir atau kimia. Karena dia tidak menghargai nyawa rakyat Ukraina.
“Seluruh negara harus khawatir. Bisa saja, itu menjadi kenyataan,” tegas Zelensky.
Dalam kesempatan tersebut, Zelensky juga berbicara soal tenggelamnya kapal Rusia, korban yang ditanggung militernya, serta kerugian emosional rakyat Ukraina akibat perang.
Selama perang 50 hari yang berlangsung sejak 24 Februari, Zelensky tetap berada di Ukraina.
Pasukan Ukraina telah menolak upaya Kremlin untuk merebut Kiev. Saat ini, Rusia fokus perang di wilayah timur dan selatan Ukraina. Kemungkinan eskalasi yang signifikan dalam pertempuran mendatang, juga terus diantisipasi pasukan Zelensky.
Pada saat yang sama, Rusia menembakkan rudal jelajah ke pinggiran Kiev, dan mempertahankan kemampuan untuk melumpuhkan Ibu Kota Ukraina dengan persenjataan jarak jauh.
Sebelumnya, para pejabat AS telah memperingatkan kemungkinan Putin, untuk beralih ke penggunaan senjata nuklir taktis di Ukraina, jika terus tersudut.
Kemungkinan itu, kata Direktur CIA Bill Burns, telah diamati dengan sangat seksama. Namun, AS belum melihat tanda-tanda Rusia sedang bersiap untuk mengambil langkah seperti itu.
“Mengingat potensi keputusasaan Presiden Putin dan kepemimpinan Rusia, serta kemunduran mereka secara militer, tidak ada dari kita yang dapat menganggap enteng ancaman tersebut. Potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata nuklir hasil rendah, tentu saja ada,” beber Burns.
Moskva, salah satu kapal perang Angkatan Laut Rusia yang paling penting tenggelam di Laut Hitam pada pekan ini. Ukraina menyebut pemicu tenggelamnya Moskva adalah serangan rudal yang dilancarkan negaranya.
Sementara Rusia, mengklaim peristiwa itu terjadi karena kebakaran yang disebabkan oleh meledaknya amunisi.
Pernyataan Ukraina terkait tenggelamnya Moskva didukung pejabat senior pertahanan AS, yang menyebut dua rudal Neptunus Ukraina sebagai pemicu.***